Parapuan.co - Mengatur ruang bermain anak bukan sesuatu yang mudah, Kawan Puan.
Apalagi di masa pandemi beberapa tahun belakangan, ruang bermain anak sangat terbatas, mengingat anjuran untuk tetap di rumah saja.
Saat bermain di rumah, muncul kekhawatiran kita sebagai orang tua yakni ruangan yang kotor.
Padahal bermain adalah hak anak, oleh karena itu orang tua memiliki kewajiban menciptakan tempat bermain yang nyaman dan aman.
Pritta Tyas, M.Psi, Psikolog yang juga merupakan founder Bumi Nusantara Montessori & Parents Educator mengungkapkan pentingnya bermain bagi anak.
Dalam acara 'Berani Main di Lantai' dari SoKlin Lantai pada 18 Juli kemarin, Pritta menjelaskan tentang bermain dan belajar bagi anak.
"Belajar dan bermain pada anak pada dasarnya tidak berbeda. Pembeda biasanya datang dari orang tua, kalau menyusun puzzle bermain, kalau mengerjakan worksheet itu belajar. Padahal bermainnya anak itu bagian dari proses belajar," ujar Pritta.
Dirinya kemudian menjelaskan tentang hands on learning pada anak yang berlaku sampai usia 8 tahun.
Sampai usia 8 tahun, anak akan belajar tentang matematika jika ia memegang langsung balok atau kubus untuk disusun.
Baca Juga: 5 Tips Merapikan Rumah yang Kerap Berantakan karena Ada Anak Balita