Terlokalisir: Kehilangan ingatan memengaruhi bidang pengetahuan tertentu atau bagian dari kehidupan seseorang, seperti periode tertentu selama masa kanak-kanak, atau apa pun tentang teman atau rekan kerja.
Sering kali, kehilangan ingatan berfokus pada trauma tertentu. Misalnya, seorang korban kejahatan mungkin tidak memiliki ingatan tentang dirampok di bawah todongan senjata, tetapi dapat mengingat detail dari sisa hari itu.
Generalisasi: Kehilangan memori memengaruhi sebagian besar hidup dan/atau identitas, seperti tidak dapat mengenali nama, pekerjaan, keluarga, dan teman.
Fugue: Dengan fugue disosiatif, kamu mengalami amnesia umum dan mengadopsi identitas baru. Misalnya, satu manajer menengah dilewati untuk promosi.
Mereka tidak pulang kerja dan dilaporkan hilang oleh keluarganya. Mereka ditemukan seminggu kemudian, 600 mil jauhnya, hidup dengan nama yang berbeda, bekerja sebagai juru masak pesanan singkat.
Ketika ditemukan oleh polisi, orang ini tidak dapat mengenali anggota keluarga, teman, atau rekan kerja, dan tidak dapat menjelaskan kurangnya identitas mereka.
Amnesia disosiatif berbeda dengan amnesia yang disebabkan oleh masalah medis, seperti penyakit, stroke, atau cedera otak.
Dalam amnesia yang disebabkan secara medis, pemulihan ingatan jarang terjadi dan umumnya merupakan proses yang lambat dan bertahap.
Sebagian besar kasus amnesia disosiatif relatif singkat. Sering kali, ingatan kembali tiba-tiba dan sepenuhnya. Pemulihan memori dapat dipicu oleh sesuatu di sekitar orang tersebut atau dalam terapi.
Juga, orang yang mengalami amnesia medis kecewa dengan kehilangan ingatannya, sedangkan kebanyakan orang dengan amnesia disosiatif tampaknya memiliki sedikit perhatian terhadap amnesia mereka.
Baca Juga: Indra Bekti Dikabarkan Sempat Hilang Ingatan, Ini 10 Penyebab Kehilangan Memori
(*)