Pada masa pertumbuhan, anak lebih rentan terkena berbagai infeksi, salah satunya adalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang menjadi salah satu dari 10 penyakit yang tertinggi di Indonesia, dengan prevalensi pada anak Indonesia sebesar 12,8% berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2018.
Dokter Spesialis Anak Konsultan Alergi Imunologi, dr. Molly Dumakuri Oktarina, SpA(K) memaparkan bahwa gangguan pada imunitas anak seperti demam, batuk, pilek (ISPA) dapat berefek panjang hingga dapat mengganggu tumbuh kembang anak.
“Penting untuk diingat bahwa asupan nutrisi yang baik dan seimbang selama 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah pondasi yang kuat untuk perkembangan kognitif, motorik, dan sosio-emosional anak hingga dewasa kelak," jelas dr. Molly.
Untuk mencapai potensi penuh anak Indonesia, sangat penting memberikan asupan nutrisi bergizi seimbang. Anak perlu mendapatkan asupan nutrisi lengkap dan seimbang.
"Beberapa nutrien yang dapat mendukung perkembangan imunitas (sistem kekebalan tubuh) dan kognitif diantaranya adalah prebiotik FOS:GOS dan asam lemak rantai panjang seperti omega-3, omega-6, dan DHA.
"Prebiotik FOS:GOS memiliki peran untuk menunjang pertumbuhan bakteri baik seperti Bifidobacteria sedangkan asam lemak rantai panjang berperan penting dalam proses tumbuh kembang otak," papar dr. Molly.
"Orang tua perlu memahami terkait penyediaan nutrisi yang baik dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan sistem imunitas anak. Daya tahan tubuh yang kuat akan meningkatkan perkembangan sistem kognitif yang optimal,” tambahnya.
Ketatnya tingkat persaingan dan kompetensi saat ini, membuat anak tidak bisa hanya mengandalkan keterampilan dan bakat saja untuk mendapatkan keberhasilan.
Baca Juga: Persiapan Sekolah Tatap Muka, Ini 5 Gerakan Yoga untuk Bantu Tingkatkan Imun Anak