"Pada acara ini kami bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang apa yang diperlukan pasangan untuk mempersiapkan kesehatan kehamilan, mulai dari perencanaan, selama masa kehamilan, pasca kehamilan, bahkan hingga bagaimana mejaga kesehatan anak dengan baik dan tepat," ujar CEO RSPJ, Dr Susan Ananda, MARS.
"Karena apabila kita memiliki pengetahuan preventif yang sedemikian rupa maka kami harapkan hasil nya akan semakin optimal,” tutur dr. Susan lagi.
Dalam acara ini pula para pakar membagikan ilmunya tentang peluang kehamilan perempuan dan fertilitas.
Pasalnya memang, Pusat Layanan Ibu dan Anak di RSPJ tidak hanya melayani seputar persalinan dan poliklinik anak saja, namun juga memiliki layanan fertilitas.
Seperti yang disampaikan dr. Agus Supriadi, Sp OG-KFER, umur nikah pertama dapat menjadi indikator dimulainya seorang perempuan berpeluang untuk hamil dan melahirkan.
Perempuan yang kawin usia muda mempunyai rentang waktu untuk hamil dan melahirkan lebih panjang dibandingkan dengan mereka yang kawin pada umur lebih tua dan mempunyai lebih banyak anak.
Dia menambahkan, pertambahan penduduk dapat dipengaruhi juga karena faktor kelahiran yang tidak direncanakan akibat tidak turut serta ber KB atau yang disebut dengan unmet need.
Pengertian dari unmet need yaitu persentase perempuan menikah yang tidak ingin punya anak lagi atau ingin menjarangkan kelahiran berikutnya, tetapi tidak memakai alat/cara kontrasepsi.
"Maka dari itu, mari kita dengarkan pelayanan tentang fertilitas ini dengan berkonsultasi dengan dokter yang tepat,” pungkasnya.
(*)
Baca Juga: Mengenal Fertility Workup, Pemeriksaan Kesuburan untuk Laki-Laki