Parapuan.co - Kawan Puan bisa memulai potty training pada anak jika mereka sudah menunjukkan tanda-tanda kesiapan.
Beberapa tanda anak sudah siap melakukan potty training adalah mereka tidak nyaman saat popoknya basah.
Selain itu, anak akan mulai menarik-narik popok jika merasa tidak nyaman, sudah bisa melepas/memakai baju sendiri, dan tertarik mencari tahu saat orang dewasa pergi ke toilet.
Pertanyaannya, apa yang pertama kali harus kamu lakukan untuk memulai potty training setelah anak siap?
Berikut ini langkah-langkah memulai potty training bagi anak sebagaimana mengutip The Bump!
1. Atur Waktu dengan Benar
Potty training adalah langkah menuju perubahan besar dalam hidup seorang anak, dari semula mengenakan popok lalu harus bersiap buang air di toilet.
Maka itu, atur waktunya sebaik mungkin dan jangan memaksa mereka untuk buang air jika belum saatnya.
Semisal biasanya anak pup usai bangun tidur, kamu dapat menambahkan sesi ke toilet dalam jadwal harian mereka.
Baca Juga: Tips Efektif Ajarkan Toilet Training untuk Si Kecil Selama 3 Hari
2. Membiarkan Anak Telanjang Beberapa Saat
Anak mungkin tidak langsung sadar akan sinyal untuk buang air kecil atau besar dari tubuhnya.
Oleh sebab itu saat mengajak mereka ke toilet, lepaskan popoknya dan biarkan anak telanjang beberapa menit sampai ia buang air.
3. Pakaian Celana yang Mudah Dilepas Pasang
Agar lebih mudah melepaskan celana anak, hindari pakaian yang berkancing atau resleting.
Celana yang elastis akan memudahkanmu untuk melepasnya saat harus ke toilet jika anak menunjukkan tanda-tanda akan buang air.
4. Beri Pujian dan Hadiah
Bila anak berhasil memulai latihannya dan buang air tepat waktu saat kamu mengajaknya ke toilet, pujilah mereka.
Kalau memungkinkan, berikan anak penghargaan sederhana, semisal memberi tepuk tangan atau mengajaknya tos.
Baca Juga: Benarkah Sistem Reward Bikin Anak Jadi Materialistis? Simak Kata Pakar
Intinya, jangan memberi hadiah berlebihan karena pergi toilet adalah kebutuhannya sendiri dan bukan sesuatu yang menuntutmu memberikan penghargaan setiap saat.
5. Biasakan ke Toilet sebelum Tidur
Sebelum tidur, baik di siang maupun malam hari, biasakan anak untuk pergi ke toilet.
Ini untuk mencegah hal-hal seperti anak mengompol saat tidur di malam hari.
6. Sabar dan Hindari Bahasa Negatif
Kunci potty training adalah tetap sabar dan fleksibel menyesuaikan dengan kebiasaan harian anak.
Jangan berekspektasi terhadap kesempurnaan karena anak-anak masih belajar.
Bila tidak berhasil dalam jangka waktu tertentu, ulangi lagi dari awal di lain waktu.
Jangan sampai mengatai anak atau menggunakan bahasa negatif saat mereka gagal pada percobaan potty training pertama.
Semangat ya, Kawan Puan. Semoga tips di atas bermanfaat!
Baca Juga: Kapan Waktu Tepat untuk Potty Training? Ini 5 Tanda Anak Sudah Siap
(*)