Sementara, hidangan klasik Indonesia, hadir dalam dua varian, yakni Rendang with Coconut Rice, menggunakan bumbu terlaris Green Rebel, dan Nasi Rendang menyajikan Green Rebel Beefless Rendang yang disajikan dengan nasi putih, daun singkong dan sambal ijo.
Green Rebel menyadari pentingnya pengalaman kuliner daging pada hidangan khas Asia Tenggara agar cita rasanya tetap otentik.
Guna menyamakan rasa dan tekstur daging, Green Rebel mengembangkan teknologi makanan agar produk yang dihasilkan tetap cocok digunakan dalam masakan Asia.
Teknologi Rebel Texturization membantu menciptakan "daging" utuh dengan tekstur berserat layaknya daging asli, sementara Rebel Emulsion menciptakan formulasi eksklusif dari minyak kelapa, air, dan bumbu nabati alami yang berfungsi sebagai pengganti lemak hewani untuk menghasilkan rasa, aroma, dan juiciness yang menyerupai protein hewani.
Hasilnya, "daging" Green Rebel mampu menyerap rasa dan marinasi secara mendalam, dan juga stabil di suhu panas, sehingga cocok untuk metode kuliner Asia seperti merebus, mengukus, merebus, hotpot, membakar, memanggang, bahkan menggoreng.
Semua produk Green Rebel adalah halal, terbuat dari 100% bahan nabati alami, dan bebas dari tambahan seperti MSG, pengawet, dan olahan gula.
Kedelai non-transgenik dan jamur shiitake menjadi bahan dasar protein nabati Green Rebel.
Penggunaan rempah-rempah dan bumbu- bumbu Asia seperti serai, lengkuas, kunyit, ketumbar, asam jawa, dan cabai tidak hanya memberikan rasa, tetapi juga umami yang akrab dengan lidah Asia.
Membawa Cita Rasa Nabati ke Asia dan Sekitarnya
Didirikan saat puncak pandemi Covid-19 di Indonesia pada bulan September 2020, misi Green Rebel sejak awal adalah untuk menawarkan alternatif daging nabati utuh bagi konsumen yang mencari pola makan fleksibel yang lebih sehat.
"Selama beberapa tahun terakhir, kami telah melihat peningkatan flexitarian, yaitu pola makan yang sebagian besar adalah makanan berbasis tumbuhan dan meminimalkan konsumsi daging serta produk hewani lainnya, terutama di Asia.
"Dengan meningkatnya kemakmuran yang dibarengi dengan meningkatnya konsumsi daging di pasar Asia Tenggara, peralihan ke protein nabati sangat diperlukan agar kita dapat mencapai target pengurangan karbon pada tahun 2030," kata Helga.
Saat ini, Green Rebel adalah merek protein nabati terkemuka di Indonesia dan salah satu merek daging nabati yang paling menarik di belahan dunia ini.
Pada tahun 2022, merek ini diluncurkan di Singapura, pasar pertama di luar Indonesia, dan sejak saat itu telah berekspansi ke Malaysia, Korea Selatan, Filipina, Vietnam, dan pasar lainnya di masa mendatang.
"Kami telah bekerja keras untuk meluncurkan produk di pasar-pasar baru, dan juga menciptakan daging dan keju nabati yang inovatif sesuai dengan tren yang terus berkembang di Asia."
"Kami sangat antusias dengan berbagai kemungkinan yang ada seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pola makan yang sehat dan ramah lingkungan di belahan dunia ini," pungkasnya.
Baca Juga: 2 Menu Terbaru dari Green Rebel, Cocok Banget untuk Para Vegan
(*)