"Karena di bidang produksi nggak cuman bikin makanan, kita juga prepare, kita juga bersih-bersih, walaupun banyak laki-laki pinter masak, cuman saya lebih nyaman sama perempuan," imbuhnya.
Kini, Anjani telah mempekerjakan sekitar 15 orang perempuan baik di bagian produksi maupun admin.
Pemberdayaan perempuan yang dilakukan Anjani pun tak berhenti hanya sampai perekrutan saja.
Setelah menerima pegawai, Anjani melakukan pelatihan memasak yang ia awasi sendiri sampai pegawainya mampu mengolah MPASI dengan benar.
"Kalau pelatihan udah pasti, setiap kita rekrut pasti saya dampingi sendiri, sampai bisa. awalnya hanya asisten, untuk masalah resep masih saya pegang," kata Anjani.
Namun sekarang Anjani telah memiliki kepala produksi sendiri yang mengawasi pembuatan makanan yang juga seorang perempuan.
Bantu banyak ibu menyehatkan anak-anaknya
Usaha Anjani dan para pegawainya ini tentu patut diberi apresiasi tinggi.
Bagaimana tidak, lewat tangan-tangan mereka, banyak perempuan di Bali khususnya merasa terbantu dalam membesarkan anak.
Para ibu bekerja yang khawatir tidak bisa memberi makanan sehat untuk anak tentu terbantu dengan adanya Kids Spoon.
Sebab mereka yang tidak sempat membuat MPASI tetap bisa memberikan asupan bergizi untuk buah hati.
"Saya pengin bener-bener bantu ya, supaya anak dapet makanan yang bergizi, saya bener-bener nggak pakai pengawet penyedap. Setiap kita bikin menu kita searching dulu bahan-bahan."
"Kita membantu membuatkan makanan yang aman untuk anak, apalagi ibu-ibu yang bekerja yang susah nyiapin makanan untuk bayi. Kayak gitu sih cara kita bantu ibu-ibu biar tetep kasih gizi ke anaknya," pungkas Anjani.
Baca Juga: Kisah Sukma Maharani, Srikandi untuk Negeri Berdayakan Perempuan Lewat Blooming Seven
(*)