3. Anak-anak di Montessori School memiliki kebebasan untuk memilih aktivitas dan bahan belajar yang menarik minat mereka.
Pendekatan semacam ini rupanya mampu membantu memupuk motivasi intrinsik untuk belajar.
Perbedaan Montessori dengan Sekolah Konvensional
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa perbedaan Montessori School dengan sekolah konvensional antara lain:
1. Kelas Campuran
Seperti disinggung sebelumnya, Montessori School sering menggabungkan anak-anak dari berbagai usia dalam satu kelas.
Dengan begitu, anak yang lebih muda dapat belajar dari anak yang lebih tua.
Sementara anak yang lebih tua memiliki kesempatan untuk belajar mengambil peran sebagai pemimpin dan memberikan contoh.
2. Belajar Mandiri
Baca Juga: Cara Bantu Anak Kerjakan PR, Seberapa Jauh Kamu Harus Mengajarinya?
Dalam Montessori School, anak-anak didorong untuk belajar secara mandiri dengan mengikuti minat mereka.
Guru memberikan panduan dan mengarahkan, tapi anak memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi topik sesuai keinginan mereka.
3. Fokus pada Proses
Sementara sistem konvensional menekankan hasil akhir dan penilaian, Montessori School lebih berfokus pada proses belajar.
Anak diajarkan untuk menikmati proses belajar dan mencapai kepuasan dari usaha mereka sendiri.
4. Penilaian Holistik
Evaluasi dalam Montessori School mencakup lebih dari sekedar tes dan kuis.
Guru mengamati perkembangan anak dalam berbagai aspek, seperti keterampilan sosial, kreativitas, dan kepercayaan diri.
Nah, Kawan Puan sudah paham gambaran besar mengenai pendekatan belajar Montessori School bukan? Tertarik menyekolahkan anak di Montessori School?
Baca Juga: Berapa Usia Ideal Anak Masuk SD? Ternyata Ini Waktu yang Tepat dari Aspek Fisik hingga Psikologis
(*)