Parapuan.co - ASI merupakan nutrisi terbaik bagi bayi, terutama di enam bulan pertama kehidupannya, sebelum dilengkapi dengan makanan pendamping.
Pada 1000 hari pertama kehidupan si kecil, ASI sangat penting untuk tumbuh kembangnya.
Selain itu, pemberian ASI juga termasuk cara agar ibu dan buah hati melakukan bonding.
ASI mengandung nutrisi terbaik, mulai dari anti-bodi, karbohidrat, bahkan lemak.
Sayangnya, pemberian ASI terkadang mengalami sejumlah hambatan.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Aidila Septarini, konsulen laktasi dari Primaya Hospital Bekasi.
Dalam acara Mothercare 18th Anniversary di Summarecon Mal Bekasi, Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (5/8), Dr. Aidila Septarini menyebut ada tiga hambatan pemberian ASI yang paling sering terjadi.
"Seringnya yang datang ke saya itu hambatannya stres hingga ASI jadi tidak keluar. Banyak juga yang pelekatannya tidak benar dan biasanya puting lecet," ujar Dokter Rini.
Untuk mengatasi hal tersebut, ada beberapa kunci keberhasilan pemberian ASI kepada buah hati.
Baca Juga: Cegah Puting Lecet, Ini Teknik Pelekatan Menyusui yang Benar Menurut Kemenkes
"Ibu itu sering lupa soal menyusui karena sibuk mempersiapkan kehadiran bayi. Lebih baik mencegah daripada mengobati, maka saat hamil juga belajar menyusui," ujarnya.
Selain belajar soal menyusui, ibu hamil dan menyusui juga perlu mendapat support system agar lebih nyaman.
Terutama untuk ibu bekerja, Dokter Rini memberikan tips agar lancar menyusui saat harus kembali beraktivitas usai cuti hamil.
Hal pertama yang harus dilakukan ialah mempersiapkan support system agar ibu relaks saat menyusui.
Berikutnya, satu minggu sebelum kembali bekerja, ibu dan support system sebaiknya konsultasi ke konsulen laktasi agar pemberian ASI dengan media tertentu dilakukan.
"Selain dua hal tadi, ibu bekerja juga harus pakai bra menyusui yang nyaman agar mengurangi stres. Belajar juga manajemen perah dan pengosongan ASI," pungkasnya.
Tips serupa juga turut diberikan oleh supermom, Tasya Kamila.
Ia mengaku bahwa menyusui adalah hal paling menantang selama menjadi ibu dari dua buah hatinya.
Baca Juga: Makin Populer, Kenali Apa Itu Montessori School dan Bedanya dengan Sekolah Konvensional
"Ternyata menyusui tidak semudah itu! Aku mengalami up and down yang berbeda-beda," ujar Tasya.
Saat hamil anak pertama, Tasya tidak mengetahui apapun soal menyusui.
Sedangkan saat anak kedua, buah hati Tasya harus dirawat di NICU. Pada akhirnya, Tasya harus belajar memerah ASI dengan alat.
"Menyusui harus dipelajari. Belajar soal breastfeeding dan post partum care itu penting," ujar Tasya.
Menurutnya, memberi ASI memang tak mudah. Tetapi jika sudah dilalui, hal tersebut memberi kebahagiaan tersendiri.
Tasya Kamila kemudian memberikan tips untuk ibu menyusui. Menurutnya, ketika ada kendala, kita harus segera menemui konselor laktasi.
"Selain tips di atas, sebisa mungkin kita juga harus enjoy dengan perjalanan menyusui," pungkas Tasya.
Agar perjalanan menyusui semakin menyenangkan, Kawan Puan bisa berbelanja perlengkapannya di Mothercare.
One stop solution ini menyediakan kemudahan karena kita bisa pesan di website, e-commerce, bahkan WhatsApp.
Baca Juga: Selain Posisi Tidur Tepat, Ini 6 Cara Mengurangi Risiko Kepala Peyang pada Bayi
(*)