Parapuan.co - Sebagian dari Kawan Puan belakangan ini mungkin sudah banyak mendengar tentang Montessori School.
Montessori School adalah pendekatan pendidikan anak yang dicetuskan oleh Maria Montessori, MD, seorang guru, dokter, dan ilmuwan dari Italia.
Montessori School kini telah diterapkan di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Mengutip Very Well Mind, pendekatan pendidikan Montessori mengedepankan pembelajaran di mana anak mampu belajar mandiri sesuai tingkat konsentrasi, kemampuan, dan kecepatan mereka.
Pendekatan pembelajaran yang dipakai adalah dengan mengelompokkan anak-anak dari berbagai usia, semisal 4-6 tahun.
Mereka ditempatkan dalam satu kelas dengan harapan anak yang lebih besar bisa mengajari anak-anak yang lebih kecil.
Sedangkan yang lebih kecil bisa membuat anak-anak yang lebih besar termotivasi menjadi pemimpin dan dapat membimbing.
Peran guru dalam pendekatan Montessori adalah untuk mengawasi, mendampingi, dan membantu siswa apabila dibutuhkan.
Lantaran setiap anak di Montessori School biasa mengerjakan tugas mereka sendiri, persaingan anak dalam pendekatan pendidikan ini jadi berkurang.
Baca Juga: Makin Populer, Kenali Apa Itu Montessori School dan Bedanya dengan Sekolah Konvensional
Pendekatan ini juga mendorong anak untuk self learning atau belajar sesuai dengan caranya.
Kalau begitu, sebenarnya apa sih, kelebihan dan kekurangan metode pendidikan Montessori? Yuk, simak!
Kelebihan Pendekatan Montessori
Kelebihan dari pendekatan pendidikan Montessori antara lain sebagai berikut:
1. Ruang kelas Montessori memungkinkan anak-anak fokus pada minat mereka, yang mana bisa sangat menyenangkan bagi anak-anak yang ingin tahu.
2. Montessori mengajarkan lebih banyak "keterampilan hidup" daripada kebanyakan sekolah.
Pendekatan ini berusaha membimbing siswa untuk menjadi warga dunia yang jujur.
3. Pembelajaran langsung dapat membantu anak-anak dengan gaya belajar berbeda atau yang tidak selalu berhasil baik di kelas berbasis buku/teks.
4. Sekolah Montessori menawarkan fleksibilitas untuk anak-anak, meningkatkan kepercayaan diri, dan menumbuhkan kemandirian.
Baca Juga: Meaningful Learning: 4 Cara Menerapkan Pembelajaran Bermakna bagi Anak
Kekurangan Pendekatan Montessori
Adapun kekurangan dari metode pendidikan Montessori jika dibandingkan sekolah konvensional, yaitu:
1. Biaya pendidikannya cukup tinggi dan mungkin tidak dapat diakses oleh banyak orang tua.
2. Sebagian anak mungkin tidak dapat bertransisi dengan mudah dari model Montessori ke program pendidikan atau sekolah konvensional.
3. Sebagian anak tidak berhasil dengan pembelajaran individu dan melakukannya lebih baik dalam kelompok yang lebih besar.
4. Ada keluarga yang mungkin tidak ingin anak-anak yang lebih kecil tenggelam dalam "pekerjaan" dan bisa saja lebih memilih sekolah berbasis permainan.
Itulah tadi konsep pendidikan dengan pendekatan Montessori, beserta plus dan minusnya.
Semoga informasi di atas dapat menjadi pertimbangan jika Kawan Puan ingin menyekolahkan anak di Montessori School!
Baca Juga: Dampak Positif Jika Anak Ikut PAUD, 5 Keterampilan Bisa Berkembang
(*)