Parapuan.co - Kawan Puan, tiger parenting dikenal sebagai pola asuh di mana orang tua punya gaya pengasuhan yang menuntut.
Tak jarang, orang tua dengan pengasuhan tiger parenting lebih mengedepankan prestasi akademik anak, bahkan meski mereka tidak menyukainya.
Amy Chua, seorang profesor hukum di Yale University, Connecticut, Amerika Serikat menulis tentang ini dalam buku "Battle Hymn of the Tiger Mother".
Di sana disinggung pula mengenai budaya tiger parenting yang kebanyakan dianut oleh orang tua di Asia, terutama Asia Timur.
Meski begitu, tak sedikit orang tua di Indonesia yang juga menerapkan pola asuh semacam ini tanpa mereka sadari.
Yaitu di mana mereka menetapkan aturan untuk kehidupan sang anak, seolah tidak membiarkan atau membatasi anak memilih jalannya sendiri.
Terlepas dari itu, rupanya tiger parenting juga memiliki manfaat, salah satunya anak jadi dapat menghormati otoritas.
Agar lebih jelas, simak manfaat dan risiko dari tiger parenting sebagaimana dikutip dari Marriage di bawah ini!
Manfaat dari Gaya Pengasuhan Tiger Parenting
Baca Juga: Orang Tua Mengedepankan Ekspektasi, Yuk Kenali Apa Itu Tiger Parenting
Tiger parenting ditandai dengan aturan dan disiplin yang ketat, serta fokus pada kesuksesan akademis.
Pengasuhan ini memiliki keyakinan bahwa anak-anak bisa unggul dalam apa pun yang mereka tekuni. Manfaatnya, yaitu:
1. Ekspektasi yang Tinggi
Orang tua penganut tiger parenting menetapkan ekspektasi tinggi terhadap pencapaian akademis anak-anaknya.
Mereka berharap anak-anak akan berusaha mencapai keunggulan dalam semua aspek kehidupan, dan diharapkan ini akan memotivasi anak.
2. Fokus pada Menghormati Otoritas
Orang tua dengan gaya pengasuhan ini menghargai ketaatan dan penghormatan terhadap otoritas.
Anak-anak diharapkan untuk mengikuti aturan dan berperilaku dengan tepat pada setiap saat.
Mereka juga harus menghormati orang yang memiliki otoritas lebih daripadanya, termasuk orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya.
Baca Juga: Mengenal Nunchi, Rahasia Orang Korea Selatan Mendidik Anak agar Pintar
Risiko dari Gaya Pengasuhan Tiger Parenting
Sikap orang tua yang kaku terhadap anak-anaknya tidak memungkinkan anak untuk menjelajahi minat mereka sendiri atau mengejar mimpi.
Pada akhirnya ini dapat membuat anak-anak merasa tidak puas dan tersinggung. Berikut risikonya:
1. Tingkat Stres yang Tinggi
Anak-anak mungkin mengalami tingkat stres dan kecemasan yang tinggi karena ditekan untuk sukses.
Ini bisa menyebabkan masalah kesehatan fisik dan emosional, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan tidur.
2. Ketegangan Hubungan Orang Tua dan Anak
Tiger parenting dapat mengganggu hubungan orang tua-anak, karena anak-anak mungkin merasa orang tuanya terlalu ketat dan mengontrol.
Hal ini dapat menyebabkan terputusnya komunikasi dan kurangnya kepercayaan antara orang tua dan anak.
Apakah Kawan Puan diasuh dengan pengasuhan ini? Jika iya, apakah kamu merasakan pula manfaat dan risiko tiger parenting seperti di atas?
Baca Juga: Termasuk Co-Parenting untuk Pasangan Bercerai, Apa Itu Parallel Parenting?
(*)