Parapuan.co - Perempuan adalah penggerak ekonomi yang penting bagi negara.
Peran penting perempuan bukan hanya di tingkat rumah tangga, tapi juga memiliki potensi dan kemampuan yang signifikan dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi bangsa.
Kendati demikian, ada banyak tantangan yang dihadapi perempuan, mulai dari terbatasnya akses dan pengetahuan digitalisasi hingga terhadap layanan keuangan yang tersedia.
Untuk mendorong peran serta perempuan dalam menggerakkan perekonomian negara, UOB Indonesia pun menggelar literasi bertajuk Building Inclusive Economies di Jakarta (15/8/2023).
Bukannya tanpa alasan, UOB Indonesia menilai bahwa dengan memberdayakan perempuan sesuai potensinya bisa membawa ekonomi negara menjadi lebih baik.
Hal ini dikarenakan peran perempuan yang kerap dianggap Menteri Keuangan dalam rumah tangga perlu memiliki pengetahuan dan kapasitas untuk berpikir tentang mengamankan dana bagi keluarganya.
Adapun salah satu caranya adalah dengan menginvestasikan dana dalam instrumen yang produktif.
Lebih dari itu juga diharapkan para perempuan bisa meningkatkan literasi keuangan serta referensi dalam membuat keputusan keuangan di masa depan.
Menurut Sekar Putih Djarot, Plt. Kepala Grup Komunikasi Publik Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang turut hadir sebagai pembicara dalam acara tersebut, mengatakan bahwa perempuan memiliki peran penting dalam membuat keputusan terkait keuangan dan mengatur keuangan keluarga.
Baca Juga: Banyak Promo, Intip Peluang Investasi Emas Bulan Agustus 2023 di Pegadaian
Terlebih lagi, berdasarkan temuan OJK, perempuan memiliki kinerja yang dinilai lebih baik dalam kemampuan finansial dibandingkan laki-laki.
Pernyataannya tersebut terbukti dari hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2019-2022 yang menemukan fakta bahwa indeks literasi keuangan perempuan meningkat dan lebih tinggi daripada laki laki.
Yaitu indeks literasi keuangan perempuan di tahun 2022 sebesar 50,30 persen (meningkat dari tahun 2019 yang hanya 36,13 persen).
Sedangkan laki-laki indeks literasi keuangannya sebesar 49,10 persen (sementara pada tahun 2019 adalah 39,94 persen).
Ditambahkan juga oleh Sekar bahwa perempuan memiliki kecenderungan menabung untuk keperluan yang mancakup kebutuhan dasar, dana darurat, sampai biaya pendidikan anak.
Untuk itu, perempuan perlu memikirkan produk investasi yang tepat untuk mendukung rencana finansial yang dirancang.
"Perempuan yang baru mulai berinvestasi biasanya akan memilih instrumen reksadana. Adapun reksadana yang dipilih beragam mulai dari pendapatan tetap, campuran, sampai saham," paparnya.
Di sisi lain, Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Aviliani, menyarankan bahwa sebelum memutuskan untuk berinvestasi perempuan harus mengetahui profil risiko yang dapat dihadapi.
"Ketika mulai berinvestasi, baiknya menyisihkan uang di awal dan bukan sisa dari uang kebutuhan. Dalam memulai investasi perempuan juga harus memiliki tujuan dan perhitungan yang jelas," jelas Aviliani.
Baca Juga: Generasi Sandwich, Ajarkan Literasi Keuangan Ini kepada Orang Tua Lanjut Usia
Ia juga mencontohkan, misalnya dalam lima tahun ke depan, kebutuhan apa saja yang akan muncul.
Ditambahkan juga olehnya bahwa dalam berinvestasi biasanya perempuan memilih produk yang imbal hasilnya dapat digunakan kembali atau memiliki jangka pendek.
Perempuan disebut lebih memilih investasi berisiko rendah.
Namun perempuan saat ini juga telah mulai beranjak ke investasi lain seperti obligasi pemerintah dan deposito.
Head of Deposit & Wealth Management UOB Indonesia, Vera Margaret, menambahkan bahwa tren investasi yang digandrungi perempuan biasanya yang memiliki jangka pendek dan pendapatan tetap.
Adapun beberapa contoh investasi yang diminati perempuan adalah obligasi ritel, sukuk tabungan, sukuk ritel, dan saving bond ritel (SBR).
"Walaupun secara bertahap, nasabah perempuan mulai memasuki investasi yang jangka panjang seperti reksadana saham," jelas Vera.
Ditambahkan juga olehnya bahwa berbagai jenis instrumen investasi tersebut tersedia di UOB Indonesia.
"Semua bisa memilih sesuai dengan profil risikonya masing-masing," tambahnya.
(*)
Baca Juga: Cari Solusi Keuangan yang Sesuai Kebutuhan di UOB Wealth Fair 2022