Pasalnya, setiap kali kulit mengalami kerusakan, ada kemungkinan jaringannya akan hilang selama proses penyembuhan.
Semakin luas kerusakannya, semakin tinggi kemungkinan hilangnya jaringan.
Bahkan jika bekas luka yang tertekan tidak muncul, kamu mungkin akan mendapatkan tanda gelap yang dikenal sebagai hiperpigmentasi pasca inflamasi.
Kondisi ini terjadi ketika peradangan parah merusak sel-sel yang disebut keratinosit, menyebabkan sel-sel tersebut melepaskan sejumlah besar pigmen yang disebut melanin.
Jika kerusakannya minimal, penggelapan kulit sering kali akan hilang.
Namun, jika kerusakannya parah atau berkelanjutan, perubahan warna mungkin akan berkurang tetapi tidak hilang seluruhnya tanpa pengobatan.
Oleh sebab itu, daripada memencet jerawat cobalah untuk acne spot treatment yang obatnya sudah djual bebas.
Carilah obat jerawat yang mengandung benzoil peroksida, asam salisilat, atau belerang.
Selain itu, Kawan Puan juga bisa mencoba kompres hangat atau pimple bandaid untuk membantu mengecilkan jerawat yang mengganggumu.
Pengobatan tersebut bekerja secara optimal jika jerawat masih kecil.
Apabila jerawat yang kamu alami besar dan tak kunjung hilang, maka sebaiknya segera ke dokter kulit demi mendapatkan perawatan yang tepat.
Baca Juga: 8 Bahan Aktif Skincare untuk Mengatasi Bekas Jerawat PIE, Salah Satunya Niacinamide
(*)