6. Highlight Keterampilan dan Pengalaman
Pada resume dan surat lamaran, fokuskan pada keterampilan dan pengalaman yang relevan dengan pekerjaan yang kamu lamar. Ini akan membantumu menonjolkan nilai yang Kawan Puan bawa ke perusahaan.
7. Transparansi dalam Wawancara
Jika kamu dipanggil untuk wawancara, jadikan kesempatan ini untuk berbicara terbuka tentang status menyusui. Diskusikan kebutuhan fleksibilitas dan kemungkinan tindakan yang perlu diambil untuk memastikan keseimbangan antara pekerjaan dan tanggung jawab sebagai ibu.
8. Rencana Penyusutan ASI
Jika kamu merencanakan untuk bekerja secara penuh atau meninggalkan anak selama beberapa jam, pertimbangkan rencana penyusutan ASI. Kamu dapat mulai memperkenalkan pengganti ASI secara perlahan-lahan beberapa minggu sebelum mulai bekerja.
9. Kelola Waktu dengan Efektif
Setelah mulai bekerja, penting untuk mengelola waktu dengan bijak. Buat jadwal yang memungkinkanmu untuk bekerja, menyusui, dan memberikan perhatian kepada keluarga.
10. Jangan Ragu Mengajukan Pertanyaan
Saat berbicara dengan calon majikan, jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan tentang fleksibilitas jam kerja, kebijakan terkait ibu menyusui, dan opsi kerja jarak jauh jika diperlukan.
Mencari lowongan kerja sebagai ibu menyusui memang memerlukan perencanaan dan kesabaran. Dengan pendekatan yang bijak dan tekad yang kuat, kamu dapat mencapai keseimbangan yang sehat antara karier yang memuaskan dan peran sebagai ibu yang peduli.