Adapun beberapa nama besar yang telah lahir dan bersinar dari Istituto di Moda Burgo Indonesia adalah Julianto, yang juga sering menggelar fashion show di dalam maupun luar negeri, hingga karyanya yang dipakai oleh orang-orang terkenal.
Ada pula Benita & Janice yang membawa jenama mode mereka bernama Maquinn di Milan Fashion Week Spring/Summer 2021.
Termasuk juga Tities Sapoetra, seorang influencer yang terus berkarya sebagai desainer dan telah dipercaya banyak brand ternama dalam berbagai kolaborasi.
"Burgo adalah langkah pertama saya memasuki dunia fashion. Hanya Burgo yang punya buku pola, yang mudah sekali untuk dipelajari dan sampai sekrang masih saya pakai," cerita Tities Sapoetra.
Jenny Yohana Kansil tak hanya sukses mendirikan sekolah fesyen, tapi ia juga menikmati perannya sebagai pendidik, yang mana ia harus mampu menangkan visi dari setiap murid serta membantu mereka untuk mewujudkannya.
"Murid saya harus mempelajari sistem, mampu membuat sistem, dan mengikutinya. Sebab faktanya memang banyak manufaktur yang tidak mau bekerja sama dengan desainer Indonesia, karena cara kerjanya yang 'koboi'," papar Jenny.
Tak hanya menggambarkan lika-likunya sebagai pendiri sekolah fesyen, dalam buku biografi ini juga menceritakan episode kehidupannya yang lain sebagai desainer.
Jenny tercatat pernah membawa Batik Durian khas Lubuklinggau di Emerging Talents Milan Fashion Show di 2021.
Lebih dari itu, di balik semua perjuangannya, ia juga telah berhasil meraih penghargaan yang mengukuhkan namanya sebagai desainer, yaitu dengan mendapatkan The Genius of Gianni Versace Award di Milan pada 2022 lalu.
Baca Juga: Brand Lokal JYK Raih Penghargaan Bergengsi di Milan, Persembahkan Batik Durian Lubuklinggau
Bahkan, desainer senior Deden Siswanto juga mengungkapkan bahwa Jenny punya peran yang besar dalam memperkenalkan wastra nusantara ke mancanegara.
"Jenny berani mengangkat wastra nusantara ke panggung internasional dengan membawa konsep yang unik. Saya berharap Jenny selalu kreatif dalam menciptakan karya-karya selanjutnya," harapnya.
Melalui buku biografi ini jugalah Jenny menegaskan bahwa kesuksesan bukanlah titiknya untuk berhenti.
"Keberanian adalah aset berharga. Termasuk berani bermimpi, berani gagal dan berani mencoba kesempatan yang paling sulit," ujarnya dalam buku tersebut.
Kawan Puan yang ingin membaca perjalanan hidup Jenny Yohana Kansil, dapat membeli buku biografinya di Gramedia melalui tautan berikut ini.
(*)