- Katakan padanya tidak apa-apa jika melakukan kesalahan; dia tidak harus melakukan semuanya dengan sempurna.
- Katakan padanya bahwa anak kalian akan baik-baik saja.
Apa yang Tidak Boleh Suami Katakan pada Istri yang Alami Baby Blues
Untuk membantu istri melewati masa-masa baby blues atau PPD-nya, ini yang tidak boleh dikatakan suami:
- Hindari mengatakan pada istri bahwa ia harus melupakan ini.
- Hindari bilang padanya bahwa suami bosan dengan perasaannya yang seperti itu.
- Hindari mengatakan padanya kalau momen ini seharusnya menjadi saat paling membahagiakan dalam hidupnya.
- Hindari mengatakan padanya bahwa dia akan merasa lebih baik jika: dia bekerja; dia tidak bekerja; dia lebih sering keluar rumah; lebih banyak tinggal di rumah; dll.
- Hindari bilang pada istri kalau semua ibu baru merasakan hal ini, atau mengatakan yang dialami hanyalah sebuah fase.
Baca Juga: Sering Disamakan, Ini Perbedaan Baby Blues dan Depresi Pascapersalinan
Suami Harus Melakukan Hal-Hal Berikut
Selain mengatakan dan tidak mengatakan hal-hal di atas, suami hendaknya juga melakukan sesuatu seperti di bawah ini untuk membantu istri melewati baby blues atau PPD:
- Bantu pekerjaan rumah ringan yang dapat kamu lakukan selagi istri memulihkan diri, misalnya mencuci pakaian, cuci piring, menyapu, dll.
- Tetapkan batasan kunjungan teman dan keluarga, serta jangan dulu meninggalkan istri untuk bertemu teman atau keluarga di luar.
- Sering-sering menghubungi istri di sela-sela jam kerjamu.
- Temani istri untuk kontrol ke dokter dan pelajari segala sesuatu mengenai baby blues dan PPD.
- Gantikan istri menggendong bayi agar dia bisa beristirahat dan kurangi gangguan di rumah.
- Sering-sering quality time bersama tanpa gangguan dengan menghindari TV dan gadget.
- Dengarkan segala keluhan istri dan bersabarlah.
Itulah tadi cara mendampingi istri yang baru melahirkan melalui masa baby blues atau PPD.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya.
Baca Juga: Waspadai 6 Tanda Depresi Pascapersalinan, Ibu Baru Harus Tahu!
(*)