Parapuan.co - Kawan Puan mungkin bosan jika nongkrong atau menghabiskan waktu di tempat yang itu-itu saja.
Nah, kini kamu bisa coba untuk melakukan kegiatan seru di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), yang telah kembali dibuka tahun lalu.
Hadir dengan wajah baru, TIM hadir dengan sejumlah fasilitas penunjang kegiatan seni masyarakat Jakarta dan sekitarnya.
TIM dibagun pada tahun 1968, sejak saat itu hingga kini, tempat ini menjadi titik bagi para seniman untuk berkarya. Hampir semua jenis kesenian mempunyai ruang di TIM.
Masyarakat juga dibebaskan untuk memasuki kawasan TIM dan melihat bagaimana seniman-seniman berproses.
Maka, TIM tak hanya sebuah ruang pentas, namun juga destinasi seni di kota Jakarta untuk masyarakat umum. Inilah beberapa hal menarik yang bisa dilakukan masyarakat di TIM.
1. Nongkrong Santai
Letaknya yang strategis dan luasnya kawasan TIM bisa menjadi titik kumpul pertemuan. Suasana yang nyaman bisa membuat pengunjung betah.
Ada banyak spot yang bisa dijadikan tempat nongkrong santai bersama teman-teman, sambil menikmati arsitektur TIM, para seniman yang sedang latihan, dan lain sebagainya.
Baca Juga: Dibuka untuk Umum, Intip Wajah Baru Perpustakaan Jakarta di Taman Ismail Marzuki
2. Baca Buku di Perpustakaan
Di kawasan TIM ada perpustakaan umum yang tak hanya menyediakan beragam koleksi buku.
Perpustakaan ini punya desain yang Instagramable dengan fasilitas yang lebih lengkap. Pengunjung pun bisa nyaman membaca, mengerjakan tugas, atau bekerja di sini.
Sistem peminjaman dan kedatangan juga sudah lebih canggih. Pastikan kamu sudah melakukan registrasi online sebelum berkunjung. Kamu bisa mendaftar di Jaklitera melalui perpustakaan.jakarta.go.id.
3. Melihat Simulasi Perbintangan di Planetarium
Di sini, pengunjung bisa menyaksikan simulasi perbintangan dan benda-benda langit lewat Pertunjukan Teater Bintang.
Ada juga observatorium dimana pengunjung bisa melihat benda langit menggunakan teleskop secara langsung.
Selain itu, terdapat ruang pameran untuk menambah pengetahuan tentang astronomi.
Namun, saat ini Planetarium belum dibuka kembali karena masih direvitalisasi.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Kafe Dekat The Kasablanka Hall, Lokasi Fanmeeting Ahn Hyo Seop
4. Hunting Foto
Hampir di setiap sisi kawasan TIM punya nilai estetik dan Instagramable.
Bahkan Masjid Amir Hamzah pun dirancang dengan nuansa futuristis, modern, dan minimalis. Jangan lupa juga untuk berfoto di mural-mural yang terletak di belakang Planetarium.
5. Nonton Teater
Kawasan TIM jadi tempat favorit untuk menonton pertunjukan teater.TIM pun jadi tempat penting bagi ekosistem teater di Jakarta, karena menjadi tempat lahirnya Festival Teater Jakarta (FTJ) yang didirikan oleh Wahyu Sihombing pada 1973.
Pada saat itu masih bernama Festival Teater Remaja (FTRJ) yang kemudian berubah menjadi Festival Teater Jakarta (FTJ).
FTJ berformat lomba sebagai upaya untuk menghasilkan pertunjukan teater yang telah teruji untuk ditampilkan di Taman Ismail Marzuki (TIM). Ketika itu, TIM baru selesai dibangun (1968) dan masih kekurangan pengisi pertunjukan teater.
Pada 1984, WS Rendra mengusulkan agar festival yang awalnya untuk remaja ini diubah namanya menjadi Festival Teater Jakarta.
Rendra menyaksikan bahwa yang dibina dan mengikuti lomba FTJ bukan lagi remaja, tetap lebih banyak orang dewasa. Walau sekarang namanya, berubah, namun format lomba tetap diterapkan hingga kini.
Ada beberapa gedung pertunjukan teater di sini, di antaranya Teater Halaman, Teater Tuti Indra Malaon, Teater Kecil, Teater Besar, Teater Wahyu Sihombing, dan Graha Bhakti Budaya. Beberapa tempat di atas, juga akan menjadi venue untuk perhelatan 50 tahun Festival Teater Jakarta.
Berkunjung ke TIM bisa menjadi pelarian singkat yang tak hanya untuk mencari tempat estetik, menambah pengetahuan, namun juga lebih dekat dengan kesenian. Nantikan acara 50 tahun Festival Teater Jakarta pada 23 - 31 Oktober dan 20 - 26 November 2023, ya.
Nah, itu dia beberapa kegiatan seru yang bisa kamu lakukan jika berkunjung ke Taman Ismail Marzuki (TIM).
Baca Juga: Viral di TikTok Kapal Going Merry One Piece Merapat di Jakarta, Tengok Keseruannya
(*)