Parapuan.co - Kabar kurang menyenangkan datang dari penyanyi Vidi Aldiano.
Sudah pernah dinyatakan bebas dari kanker, Vidi kini kembali membagikan kabar soal kesehatannya.
Lewat unggahan di Instagram pribadinya, Vidi membagikan potret dirinya yang tengah menggunakan infus dan mengatakan bahwa kankernya sudah menyebar ke beberapa titik sejak tahun lalu.
Hingga dirinya harus menjalani kemoterapi setiap tiga minggu sekali.
View this post on Instagram
"Another "spa day" for me. Sorry but its gonna be another long post.
Sudah memasuki tahun ketiga di mana gue menjadi 'Cancer-warrior'. Jarang sebenernya mau update hal-hal seperti ini, tapi hari ini I just feel like sharing.
Mungkin banyak yang belum tahu bahwa tahun lalu, titipan Tuhan berupa kanker ini sudah menyebar ke beberapa titik, sehingga mengharuskan gue akhirnya punya appointment spa day ini tiap 3 minggu. Seiring waktu berjalan, I learn to make peace with my condition and be grateful for whatever God has given me throughout these years.
Selama gue masih diberikan kekuatan untuk melawan penyakit ini, gue ga boleh cupu. Gue harus terus bisa living my life, dan bonusnya semoga terus bisa berkarya untuk bisa kasih senyuman ke kalian semua.
Wish me luck! #VidiComeback2023 sudah ada di depan mata. Gue harus sehat dan kuat, supaya bisa bikin kalian bangga sama karya terbaru gue! Love you all!" ungkap Vidi.
Baca Juga: Ibu Tyas Mirasih Meninggal Karena Gagal Ginjal, Ketahui Ciri-Cirinya
Seperti diketahui, Vidi pada akhir Desember 2019, Vidi Aldiano menjalani operasi pengangkatan kanker di Singapura setelah didiagnosis mengidap kanker ginjal. Vidi diperbolehkan pulang ke Indonesia pada awal Januari 2020.
Berkaca dari penyakit yang dialami oleh Vidi Aldiano, ketahui lebih jauh mengenai apa penyebab dan gejala kanker ginjal yang perlu diwaspadai.
Mengutip dari Cleveland Clinic, kanker ginjal berkembang ketika sel-sel di ginjal berubah dan tumbuh di luar kendali.
Kanker dimulai ketika ada sesuatu yang memicu perubahan pada sel, dan sel tersebut membelah secara tidak terkendali.
Orang dengan kanker ginjal mungkin merasakan nyeri pinggang, tekanan darah tinggi, darah saat buang air kecil, dan gejala lainnya.
Perawatan kanker ginjal meliputi pembedahan, kemoterapi dan terapi radiasi. Seperti semua jenis kanker, deteksi dini adalah kunci keberhasilan pengobatan.
Kanker ginjal paling sering terjadi pada orang berusia antara 65 dan 74 tahun. Pria dua kali lebih mungkin terkena penyakit ini dibandingkan perempuan. Penyakit ini juga lebih sering terjadi pada penduduk asli Amerika dan penduduk kulit hitam.
Tanda dan Gejala Kanker Ginjal
Baca Juga: 5 Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Ginjal, Ada Alpukat
Pada tahap awal, kebanyakan orang tidak menunjukkan tanda atau gejala.
Kanker ginjal biasanya ditemukan secara kebetulan saat tes pencitraan perut (perut) untuk mengetahui adanya keluhan lain. Mengutip dari Kidney.org, saat tumor tumbuh, penderita mungkin mengalami:
- Darah dalam urin
- Nyeri di punggung bawah
- Benjolan di punggung bawah atau samping pinggang
- Penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan, keringat malam, demam, atau kelelahan
- Demam ringan
- Sakit tulang
- Tekanan darah tinggi
- Anemia
- Kalsium tinggi.
Penyebab Kanker Ginjal
Alasan mengapa sel ginjal berubah dan menjadi kanker belum diketahui.
Kita tahu bahwa orang lebih mungkin terkena kanker ginjal seiring bertambahnya usia. Namun, ada faktor risiko tertentu yang terkait dengan kanker ginjal.
Faktor Risiko
Faktor risiko adalah segala sesuatu yang meningkatkan peluang terkena suatu penyakit. Beberapa faktor risiko dapat diubah (misalnya seperti merokok); tetapi yang lainnya tidak dapat diubah (seperti jenis kelamin atau riwayat keluarga).
Memiliki satu faktor risiko, atau bahkan beberapa faktor risiko, bukan berarti kamu akan terkena kanker ginjal, namun bisa meningkatkan risikomu. Faktor risiko kanker ginjal meliputi:
- Merokok
- Kelebihan berat badan (obesitas)
- Tekanan darah tinggi
- Jenis Kelamin - laki-laki dua kali lebih banyak dibandingkan perempuan yang menderita kanker ginjal
- Sedang menjalani perawatan dialisis untuk penyakit ginjal kronis stadium lanjut
- Anggota keluarga dengan kanker ginjal
- Penggunaan obat pereda nyeri jangka panjang yang disebut phenacetin
- Penyakit genetik langka tertentu, seperti penyakit von Hippel-Lindau, sindrom Birt Hogge Dube, dan lain-lain
- Riwayat paparan jangka panjang terhadap asbes atau kadmium
Kamu mungkin dapat menurunkan risiko terkena kanker ginjal dengan menghindari faktor risiko yang dapat dikontrol. Misalnya, berhenti merokok dapat menurunkan risiko, dan mengendalikan berat badan serta tekanan darah tinggi juga dapat membantu.
Nah, itu dia beberapa hal terkait kanker ginjal yang perlu kamu ketahui.
Baca Juga: 4 Olahraga untuk Penderita Penyakit Ginjal, Tingkatkan Kualitas Hidup
(*)