Menurut Hilmar Farid, Merdi telah mengangkat nilai-nilai budaya tradisional Indonesia ke kancah Internasional dengan pernyataan kuat bahwa fashion yang berkelanjutan dan beretika bukan sekadar tren, namun merupakan sebuah komitmen.
Hilmar Farid juga menegaskan bahwa Merdi menunjukkan kepada masyarakat bahwa fesyen dapat menjadi alat diplomasi budaya yang ampuh.
"Terinspirasi dari ulos Sumatera Utara, Merdi telah memberikan sumbangsih yang tak ternilai bagi dunia fesyen dan budaya. Merdi adalah contoh nyata bagaimana seorang desainer mampu memadukan tradisi dengan inovasi, namun tetap menjaga nilai-nilai budaya," terangnya.
"Koleksi Ulos Spring Summer 23-24 yang dihadirkan di New York Fashion Week Spring Summer 23-24 minggu lalu, kita bisa melihat transformasi koleksi Merdi," papar Bramsky, Sutradara Fashion Film Indonesia, sekaligus videographer resmi New York Fashion Week The Shows SS 23-24.
Bramsky menyatakan bahwa Merdi sebelumnya sangat identik dengan simbol fesyen kalangan atas Indonesia menjadi gaya jalanan New York dengan sentuhan tribal, yang pada saat bersamaan telah mewujudkan percakapan yang lebih luas seputar budaya, alam, konservasi lingkungan, dan praktik-praktik fesyen yang etis & berkelanjutan.
"Kali ini Merdi jelas telah menyentuh generasi muda dunia dengan pendekatan segar pakaian sehari-hari berbalut ulos," tambahnya.
Baca Juga: 12 Tahun Sukses Dirikan Sekolah Fashion, Desainer Jenny Yohana Kansil Rilis Buku Biografi
(*)