Adapun delapan indikator kepercayaan dan reputasi itu mencakup (1) performance management quality (PMQ), (2) Environment, Social, and Governance (ESG), (3) Innovation, (4) Leadership, (5) Technology, (6) People Management, (7) Communication, serta (8) Crisis Handling.
PERHUMAS Indicators melihat tingkat kepercayaan publik terhadap swasta, pemerintah, dan lembaga masih mendapat kepercayaan cukup baik dengan skor mencapai diatas 65%.
Di mana kepercayaan terhadap pemerintah meskipun cukup tinggi (67%), namun memerlukan perbaikan untuk memastikan program pembagunan berjalan dengan baik dan berkelanjutan.
Sementara itu sektor swasta (76%) dan BUMN (73%) perlu berkolaborasi secara aktif bersama-sama dan tidak ada yang mendominasi untuk menjalankan pembangunan bersama pemerintah.
Memang terlihat jelas salah satu faktor kuat di sektor pemerintahan adalah dinamika kepemimpinannya yang memberi pengaruh signifikan pada kinerja dan akhirnya berujung pada tingkat kepercayaan masyarakat.
Secara khusus PERHUMAS Indicators juga menelaah keunggulan dan kelemahan sektor swasta dan BUMN terhadap delapan indikator dari tingkat kepercayaan dan reputasi tersebut.
Swasta dan BUMN secara menonjol terlihat dalam kategori inovasi di mana keduanya mendapatkan nilai kepercayaan yang tinggi yaitu swasta dengan perolehan 75,5% dan BUMN diangka 69%.
Persepsi yang muncul, swasta dinilai lebih baik dalam mengimplementasikan inovasi, lebih dinamis, dan cepat menangkap peluang untuk mengembangkan produk dan layanannya yang memenuhi kebutuhan pelanggan.
Sementara itu BUMN khususnya sektor perbankan dan migas lebih mampu untuk bersaing dengan swasta, namun demikian masih banyak BUMN lainnya belum merata membangun semangat inovasi.
Baca Juga: ILO dan UNDP Gelar Pelatihan Promosi Bisnis dan Pekerjaan yang Layak di Indonesia