Parapuan.co - Belajar dari kasus dokter gadungan yang beberapa waktu lalu sempat viral, barangkali banyak perusahaan yang mulai teliti saat melakukan background checking calon karyawan.
Namun, hal ini bisa jadi malah membuat pelamar kerja khawatir karena tidak tahu apa yang harus dilakukan terkait background checking dalam proses rekrutmen.
Misalnya, apakah mereka harus menghapus unggahan-unggahan tertentu di media sosial untuk berjaga-jaga adanya proses pemeriksaan sosmed?
Atau, haruskah mereka membuat akun media sosial yang khusus untuk aktivitas profesionalnya sebelum melamar kerja?
Terkait hal ini, bisa dibilang banyak kandidat pelamar kerja yang memang belum familier dengan proses background checking.
Untuk itu, berikut ini penjelasan Sawitri selaku Country Marketing Manager dari JobStreet Indonesia seputar background checking seperti dikutip dari pers rilis Jobstreet!
1. Proses Background Checking
Pertama-tama, pelamar kerja harus tahu bahwa background checking merupakan suatu proses yang dilakukan oleh perusahaan atau perekrut.
Mereka melakukannya sebagai langkah memverifikasi bahwa informasi yang disampaikan oleh kandidat dalam CV dan/atau saat interview adalah benar.
Baca Juga: HRD Lakukan Socmed Checking Pelamar Lowongan Kerja? Ini yang Diamati