Parapuan.co - Berbicara mengenai sosok-sosok Srikandi untuk Negeri di Tanah Air, tentu tak melulu soal perempuan yang berdaya dalam dunia bisnis dan UMKM.
Tak sedikit perempuan yang juga berdaya dan memberdayakan orang lain melalui organisasi nonprofit.
Salah satunya adalah Amanda Simandjuntak, CEO dan Co-founder Markoding yang rasanya layak berada dalam jajaran Srikandi untuk Negeri.
Yuk, kenali lebih jauh sosok Amanda Simandjuntak lewat usahanya memberdayakan perempuan dari berbagai kalangan usia agar berdaya di industri digital!
Awal Mula Amanda Simandjuntak Mendirikan Markoding
Amanda Simandjuntak tidak mendirikan Markoding begitu saja tanpa motivasi yang kuat dalam pemberdayaan perempuan.
Rupanya, semua bermula setelah ia menjadi relawan di sebuah rumah belajar di daerah Cilincing, Jakarta Utara.
Hal tersebut dilatarbelakangi karena perusahaan IT Consultant yang didirikan Amanda gulung tikar akibat sulitnya merekrut talenta dari dunia digital.
"Aku mendirikan IT Concultant. Saat itu, aku menemukan satu masalah dan ternyata itu dialami sama klien-klienku juga," ungkap Amanda dalam wawancara eksklusif bersama PARAPUAN.
Baca Juga: Belajar dari Barbie, Ini Lowongan Kerja Maskulin yang Bisa Dilakukan Perempuan
Kesulitan yang dialami Amanda dan perusahaannya ialah tidak dapat merekrut talenta digital yang kompeten di bidangnya.
"Pernah suatu ketika pas merekrut karyawan, pas hari pertama itu dia tidak bisa coding, mesti kita training ulang supaya dia siap kerja," kata Amanda Simandjuntak.
Setelah perusahaan IT Consultant miliknya tutup, ia menjadi relawan di rumah belajar di Kampung Nelayan Cilincing.
Akan tetapi, di sana ia melihat talenta-talenta digital muda hidup di tengah keterbatasan, bahkan bisa dikatakan kemiskinan.
"Yang menarik walau pun tingkat kemiskinannya tinggi, tapi anak-anak itu tuh pada suka main di warnet, mereka bisa mengoperasikan komputer, bisa pakai short cut di keyboard, gitu," tutur Amanda.
Tak lama, Amanda pun membuka workshop kecil-kecilan untuk mengajarkan coding kepada anak-anak di Cilincing tersebut.
Ia memberikan akses dan kesempatan kepada anak-anak di daerah marjinal untuk belajar coding dan ternyata mereka mampu menguasai apa yang diajarkan.
Singkat cerita, dari situlah kemudian Amanda mendirikan Markoding yang akhirnya difokuskan pada pelatihan digital untuk anak perempuan, remaja perempuan, hingga perempuan dewasa tak terbatas usia.
Inisiasi Program Markoding untuk Talenta Digital Perempuan
Baca Juga: Tepis Isu PHK, Shopee Indonesia Siap Rekrut 1.000 Talenta Digital Lewat Program Sea Labs
Hingga kini, Markoding masih melakukan pelatihan-pelatihan dan workshop baik secara online maupun offline untuk perempuan yang mau belajar coding dan teknologi digital lainnya.
Selama beroperasi, Markoding sendiri tidak hanya memberikan pelatihan seputar coding dan lain-lain, tetapi juga mengedukasi perempuan akan kesetaraan gender.
Sejak 2022 lalu, Markoding bahkan bekerja sama dengan Magnifique dan Yayasan Dian Sastrowardoyo menginisiasi program Perempuan Inovasi.
"Kita pengen punya fokus untuk bisa mengembangkan perempuan Indonesia dalam bidang inovasi dan teknologi juga," terang Amanda.
"Mereka juga akan mendapatkan edukasi tentang kesetaraan gender. Mereka harus punya awareness tentang kesetaraan gender," imbuhnya.
Amanda menambahkan, isu ketimpangan gender ini menjadi yang pertama kali disampaikan kepada perempuan peserta di awal-awal proses pelatihan.
Lebih lanjut, Markoding juga memberikan beasiswa pelatihan khusus bagi peserta yang mendaftar dan dalam usia siap kerja.
Nantinya, mereka pula yang akan disalurkan ke perusahaan-perusahaan yang membutuhkan talenta digital.
Wah, keren sekali ya, Kawan Puan? Amanda Simandjuntak memang layak menjadi Srikandi untuk Negeri yang menginspirasi dan memberdayakan.
Baca Juga: Berdayakan Pengrajin Kain Tenun Perempuan, Ini Profil Srikandi Untuk Negeri Kerri Na Basaria
(*)