Parapuan.co - Beberapa waktu belakangan ini viral di TikTok kasus siswi SD di Gresik mengalami kebutakan setelah diduga dicolok tusuk bakso oleh kakak kelasnya.
Menurut video yang viral di TikTok, hal ini bermula ketika SAH (8) diduga menjadi korban pemalakan kakak kelasnya
Karena SAH enggak memberikan uangnya, korban kemudian dicolok menggunakan tusuk sate. Kasus itu pun kemudian viral di TikTok.
Terkait hal tersebut, SAH kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk mendaptkan pemeriksaan.
Namun, secara mengejutkan RSUD Ibnu Sina Gresik menyatakan bahwa tidak menemukan kekerasan di mata SAH.
Melansir dari laman Tribunnews, pihak rumah sakit telah melaksanakan pemeriksaan MRI (Magnetic Resonance Imaging) di RS PHC Surabaya.
Hasil terkait MRI dari SAH ini disampaikan secara langsung oleh dr. Bambang Tuharianto SpM., dokter spesialis mata RSUD Ibnu Sina.
Dari hasil MRI tersebut, SAH mengalami penurunan penglihatan di sebelah kanan.
"Jadi penglihatan yang dikeluhkan betul, terjadi penurun penglihatan di mata kanan. Mata kiri batas normal untuk melihatnya," kata Bambang Tuhirianto.
Baca Juga: Viral Mata Siswi SD di Gresik Buta Setelah Dicolok Tusuk Bakso, Ini Sederet Faktanya
Lebih lanjut, dr. Bambang juga mengatakan bahwa pemeriksaan fisik di alat-alat RSUD Ibnu Sina tidak menemukan kelainan apapun pada SAH.
Begitu juga dengan pemeriksaan MRI yang tidak menemukan kelainan mata bekas kekerasan.
"Pemeriksaan fisik di alat-alat RSUD Ibnu Sina tidak ditemui kelainan apapun. Pemeriksaan MRI tidak didapatkan kelainan apapun, kelainan-kelainan saraf tidak ada secara anatomi komponen-komponen melihat ini bekas terjadi kekerasan itu saja," tambahnya.
Artinya tiak ada sobekan di mata kanan korban. Selaput lendir mata korban juga normal tidak ada kekerasan.
Sementara itu, Kapolres Gresik AKBP Adhitya Panji Anom menyebut ada 47 saksi yang diperiksa terkait kasus ini.
"Dari semua keterangan yang dikumpulkan, belum ada yang melihat langsung kejadian terkait peristiwa tersebut (kekerasan di sekolah). Kami akan terus menambah jumlah saksi untuk menambah keterangan," kata Adhitya Panji Anom.
Tidak Ada Rekaman CCTV
Sementara itu, dugaan kekerasan yang terjadi di sekolah ini ternyata tidak terekam oleh CCTV.
Baca Juga: Diduga Karena Korsleting, 4 Fakta Kebakaran Museum Nasional Indonesia
Bahkan CCTV tersebut terakhir kali aktif pada awal bulan Juni.
"Hasil labfor, CCTV tersebut aktif terakhir 1 Juni 2023. Setelahnya, CCTV dalam kondisi mati tersebut tidak merekam aktivitas elektronik sampai dengan 18 Agustus," jelas Adhitya lagi.
"DVR dinyatakan selama kurun waktu 1 Juni 2023 - 18 Agustus 2023 tidak merekam situasi kejadian yang ada di lingkungan sekolah. Itu dikuatkan data lock file di DVR tidak ada," imbuhnya.
Sebagai informasi, awal kronologi kejadian ini bermula ketika SAH (8) diduga dicolok tusukan bakso oleh kakak kelasnya.
Kejadian ini terjadi pada 7 Agustus 2023 lalu di sekolahnya yakni Sekolah Dasar Negeri (SDN) 236, Gresik, Jawa Timur.
Dilansir dari Kompas.com, Samsul Arif juga membagikan kronologi kejadian tersebut. Mulanya, SAH sedang bermain di halaman sekolahnya saat acara lomba peringatan 17 Agustus.
Tak lama, ada seorang siswa yang diduga kakak kelasnya menarik korban ke lorong sekolah.
SAH kemudian dimintai uang namun menolaknya. Diduga kesal, pelaku akhirnya mencolok mata kanan SAH menggunakan tusuk bakso.
Baca Juga: Siswi SD di Gresik Buta Setelah Dicolok Tusuk Bakso, Ini Bahaya Trauma Mata dan Gejalanya
(*)