Parapuan.co - Entah akan kembali bekerja atau tidak setelah cuti melahirkan, adakalanya ibu perlu memutuskan untuk pumping atau hanya menyusui langsung.
Pasalnya ibu mungkin akan menghadapi situasi di mana anak tidur lelap dan beberapa jam tidak menyusu.
Padahal, ASI perlu dikosongkan agar produksinya lancar dan payudara ibu tidak membengkak atau mengalami mastitis.
Bila tidak dapat menyusui langsung pada situasi di mana payudara penuh, mau tak mau tentu ibu butuh melakukan pumping atau memompa payudara.
Nah, daripada galau, Kawan Puan dapat mempertimbangkan hal-hal seputar plus minus pumping dan menyusui langsung seperti dikutip dari Medical News Today di bawah ini!
Plus Minus Menyusui Langsung
- Plus:
1. Menyusui Langsung Jadi Waktu Bonding Ibu dan Bayi
Menyusui langsung memungkinkan ibu dan bayi untuk membangun ikatan emosional yang kuat secara skin to skin dan eye to eye.
2. Jaminan Ketersediaan Nutrisi Langsung
Baca Juga: Selain Menyusui Langsung, Ini 6 Cara untuk Bonding dengan Si Kecil
Menyusui langsung memberikan nutrisi langsung dari payudara ibu ke bayi tanpa perantara.
Ini memungkinkan bayi untuk mendapatkan nutrisi yang disesuaikan dengan kondisi tubuh bayi.
3. Regulasi Pasokan ASI
Menyusui langsung dapat membantu mengatur pasokan ASI sesuai dengan kebutuhan bayi.
Bayi juga dapat mengatur aliran ASI sesuai dengan nafsu mereka, sehingga ibu terhindar dari masalah seperti engorgement (payudara terlalu penuh) atau penyumbatan saluran susu.
- Minus:
1. Menyusui langsung kurang fleksibel dan membatasi mobilitas ibu.
Bagi ibu bekerja, tentu menjadi tantangan tersendiri untuk menyusui langsung karena tidak bisa setiap saat bersama dengan bayinya.
Plus Minus Melakukan Pumping atau Menggunakan Pompa ASI
- Plus:
1. Waktu Lebih Fleksibel
Baca Juga: 5 Tips Praktis Memompa ASI saat Ibu Sibuk Jalani WFH Maupun WFO
Menggunakan pompa asi memberikan fleksibilitas dalam waktu menyusui.
Ibu dapat memerah dan menyimpan ASI untuk diberikan nanti oleh anggota keluarga atau pengasuh bayi.
2. Pasangan atau Anggota Keluarga Lain Dapat Berpartisipasi
Menggunakan pompa asi memungkinkan orang lain, seperti pasangan atau anggota keluarga, untuk ikut serta dalam memberikan makanan kepada bayi.
3. Memantau Pasokan ASI
Ibu dapat dengan mudah melacak berapa banyak ASI yang dihasilkan setiap hari dengan memompa, sehingga bisa mengidentifikasi masalah pasokan ASI.
- Minus:
1. Kehilangan Sesi Bonding dengan Bayi
ASI hasil pumping tidak dapat menggantikan ikatan emosional yang terjadi antara ibu dan bayi saat menyusui langsung.
2. Potensi Penurunan Pasokan ASI
Baca Juga: Ibu Menyusui Harus Kembali Bekerja? Lakukan Ini agar ASI Lancar
Terlalu sering menggunakan pompa asi atau menggunakan alat yang tidak sesuai dapat menyebabkan penurunan pasokan ASI alami.
Memutuskan untuk Menyusui Langsung atau Pumping
Kamu tak harus memilih salah satu jika bisa menggabungkan antara menyusui langsung saat berada di rumah, dan memberikan hasil pumping ASI jika sedang bekerja di luar.
Apa pun keputusanmu, satu-satunya pilihan yang benar adalah yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi pribadi maupun rumah tangga.
Ada pun beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat memutuskan apakah akan memerah atau menyusui antara lain:
- Kamu mendapatkan dukungan dari pasangan dan orang-orang di sekitarmu atas apa pun pilihanmu.
- Kamu dapat menjaga pasokan ASI yang cukup dengan menyusui atau memiliki stok ASI hasil pumping.
- Paham manfaat menyusui langsung dan mempertimbangkan untuk melakukannya jika bersama bayi.
Demikian tadi hal-hal yang dapat dipertimbangkan sebelum memutuskan menyusui langsung atau memberikan ASI hasil pumping untuk bayi.
Kawan Puan juga bisa klik tautan berikut ini untuk rekomendasi pompa ASI elektrik dengan harga mulai dari Rp400 ribuan di Blibli Official Store.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Baju Menyusui, Mudahkan Ibu Memberi ASI untuk Bayi
(*)