Parapuan.co - Kawan Puan, memilih nama anak bisa jadi proses yang sangat pribadi dan bersifat subjektif.
Hal ini mungkin membuat kamu dan pasangan saling tidak setuju dengan nama yang akan disematkan pada anak.
Penyebabnya beragam, bisa karena masing-masing punya nama lain yang disukai atau sekadar perbedaan preferensi.
Tak jarang, menamai anak yang akan segera lahir menimbulkan konflik antara pasangan suami istri.
Kalau sudah begitu, apa yang dapat kamu lakukan untuk menghentikan konflik dan mencapai kesepakatan?
Berikut ini kemungkinan solusi yang bisa kamu lakukan seperti mengutip dari The List!
1. Bicarakan Preferensi Nama untuk Anak Sedini Mungkin
Ada baiknya, memilih nama anak dilakukan beberapa waktu sebelum hari perkiraan lahir (HPL).
Dengan begitu, Kawan Puan beserta pasangan masih punya kesempatan mencari dan mencatat daftar nama sesuai preferensi masing-masing.
Baca Juga: 5 Hal yang Diperhatikan Sebelum Memberi Nama Anak, Jangan Terpaku Tren
Penting untuk membicarakan terlebih dulu kualitas dan arti dari nama yang diharapkan melekat pada buah hati.
Misalnya ingin nama yang klasik dan mengandung unsur budaya atau yang punya arti tertentu (contohnya terhormat, bahagia, baik hati, cantik/tampan, dsb).
Lalu, komunikasikan panjang pendeknya sebuah nama yang kamu dan pasangan inginkan.
Bila masing-masing menemukan satu nama yang disukai, alih-alih berebut mana yang akan disematkan pada anak, kalian bisa menggabungkannya saja.
2. Cari Nama Alternatif
Berikutnya, buatlah daftar nama alternatif yang arti dan kualitasnya sesuai harapan meski tidak seperti preferensi masing-masing.
Siapa tahu kamu dan pasangan bisa menemukan kesepakatan menamai anak dari alternatif tersebut.
Di era digital seperti sekarang, kamu akan dengan mudah menemukan nama-nama anak dari berbagai budaya dan bahasa di internet.
3. Konsultasikan dengan Orang Lain
Baca Juga: Simak, 7 Tips Memilih Nama Anak Menurut Konsultan Penamaan Bayi
Bila kamu dan pasangan belum mencapai kesepakatan, tidak ada salahnya berkonsultasi dengan orang lain.
Kamu dan pasangan bisa meminta pendapat orang tua atau kerabat untuk memberi saran nama anak.
Namun, pastikan keputusan penamaan tetap berada di tanganmu, biarkan orang lain memberikan usulan saja.
Perspektif yang berbeda mungkin akan memberimu pandangan baru untuk penamaan anak.
4. Prioritaskan Keharmonisan
Bagaimana pun proses pencarian nama berjalan, tetaplah prioritaskan keharmonisan rumah tangga.
Bersikaplah fleksibel dalam memberi nama anak dan tidak perlu memaksakan kehendak.
Hal terpenting adalah anak memiliki nama yang bermakna baik, mudah diucapkan, dan tidak menimbulkan persepsi negatif.
Itulah tadi beberapa solusi jika kamu dan pasangan tidak sependapat soal menamai anak.
Semoga informasi di atas bermanfaat, ya!
Baca Juga: 10 Tips Sederhana untuk Menjaga Keharmonisan dalam Rumah Tangga
(*)