Setelah itu, susun portofolio investasi dan sesuaikan komposisi aset di dalam portofolio dengan tujuan keuangan, jangka waktu, dan profil risiko.
Saat ini, pasar Asia sendiri menawarkan iklim investasi yang lebih menguntungkan dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, angka inflasi yang stabil, dan suku bunga yang diperkirakan mencapai puncaknya.
Hal ini berbeda dengan situasi di negara-negara Barat yang menghadapi perlambatan pertumbuhan dan inflasi tinggi.
2. Melihat Kondisi Pasar Domestik
Investor juga wajib memahami kondisi pasar investasi di dalam negeri sendiri.
Salah satunya memantau keputusan Bank Indonesia (BI) untuk mempertahankan suku bunga acuan dan stabilitas ekonomi Indonesia.
Inflasi yang terkendali dan nilai tukar Rupiah yang relatif stabil mampu memberikan dukungan positif untuk sentimen terhadap investasi di Indonesia.
"Dibandingkan mata uang negara lain yang hampir seluruhnya melemah terhadap dolar AS, pelemahan rupiah masih lebih terjaga," terang Katarina.
Pemilu sebelumnya juga disebut menunjukkan pertumbuhan positif dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam tiga pemilu terakhir di tahun 2009, 2014, dan 2019.
Baca Juga: Antisipasi Resesi, Ini Dia 3 Tips Menjaga Tabungan Tetap Sehat