Meski begitu, FDA melarang penggunaan BPA dalam kaleng susu formula bayi hingga botol bayi sejak 2021.
Apa Bahaya BPA?
Masih dilansir dari Food Revolution Network via Kompas.com, paparan BPA berpengaruh terhadap kesehatan reproduksi.
Terdapat sejumlah penelitian yang mengkaji dampak BPA pada kehamilan, perkembangan anak, dan dampak BPA pada kesehatan reproduksi pria.
Hal tersebut dikaitkan dengan risiko kanker prostat dan penurunan jumlah sperma.
Ada juga penelitian yang berusaha mengukur kadar BPA pada wanita hamil dengan bertanya kepada mereka apakah ada pengetahuan tentang BPA atau mencoba menghindarinya.
Hasilnya, peneliti menemukan bahwa tindakan ini tampaknya tidak berdampak pada tingkat paparan BPA karena banyaknya produk yang menggunakan BPA ini.
Cara Menghindari BPA
Baca Juga: Pahlawan Cilik Bijak Air, Dorong Anak Beraksi untuk Melestarikan Sumber Daya Air
Memanaskan langsung dari wadah plastik di microwave sangat tidak disarankan.
Saat memanaskan makanan, dianjurkan menggunakan wadah kaca untuk mengurangi paparan BPA dan bahan kimia pengganggu endokrin lainnya.
Selain itu, menghindari memasukkan makanan panas dalam food processor juga bisa dilakukan untuk mengurangi paparan BPA.
Pada dasarnya, panas dapat merusak plastik. Meski terlihat tidak ada masalah, zat kimia kemungkinan berpindah ke dalam makanan dan minuman hingga masuk ke tubuh.
Terkait dengan BPA, Valencia Mieke Randa selaku pendiri Rumah Harapan Indonesia, menyadari bahaya BPA.
Apalagi di Rumah Harapan Indonesia menaungi anak-anak penderita kanker, sehingga ia harus memilih air mineral bebas BPA, yakni Le Minerale.
Valencia menegaskan bahwa di RHI, air mineral bukan sekadar memenuhi kebutuhan cairan, tetapi kualitasnya juga harus baik.
(*)