3 Tahap Disaffection dalam Hubungan Sebelum Pasangan Putuskan Berpisah

Arintha Widya - Senin, 9 Oktober 2023
Tahap disaffection dalam hubungan sebelum pasangan putuskan untuk berpisah.
Tahap disaffection dalam hubungan sebelum pasangan putuskan untuk berpisah. Freepik

Parapuan.co - Kehilangan rasa atau disaffection sangat mungkin muncul dalam hubungan perpisahan.

Disaffection sering menjadi penyebab pasangan suami istri memutuskan untuk berpisah.

Hal ini disinggung oleh psikolog Dharmayati Utoyo Lubis dari Yayasan Psikologi Unggulan Indonesia (YPUI).

Dharmayati Utoyo Lubis menjelaskan tahapan disaffection dalam pernikahan sebelum pasangan memutuskan bercerai.

Hal tersebut sampaikannya dalam webinar bertajuk "Mengapa Rasa Itu Hilang", Jumat (6/10/2023). Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!

1. Tahap Awal Disafeksi dalam Hubungan Pernikahan

Tahap awal disaffection atau disafeksi dalam pernikahan terjadi ketika pasangan mengalami konflik.

Saat ada konflik, masing-masing pihak mulai mencari-cari kekurangan pasangan.

Tiba-tiba saja perilaku pasangan yang tidak sesuai harapan sangat terlihat dan bisa dirasakan dengan jelas.

Baca Juga: Hubungan Lebih Serius, Ini 10 Aturan Mengubah Dating jadi Courting

Hal ini sontak menimbulkan kekecewaan, rasa marah, sedih, hingga merasa harga diri terluka.

Akan tetapi, masing-masing pihak masih mempunyai optimisme terhadap hubungan dan ada motivasi untuk berkomunikasi.

2. Tahap Menengah dari Disafeksi dalam Hubungan

Tahap berikutnya adalah tahap menengah di mana kekecewaan dan kemarahan pasangan semakin meningkat.

Pihak yang merasa tersakiti dalam hal ini akan semakin terluka, mulai apatis, dan terasing dari pasangannya.

Sebagian pasangan yang berada di tahap ini mungkin berusaha mempertahankan hubungan, semisal dengan menjalani konseling ke psikolog atau meminta nasihat keluarga/teman.

Di tahap ini, ada pasangan yang berhasil bertahan dan hubungan membaik.

Akan tetapi, ada pula yang ingin berpisah dari pasangan dan disafeksi di antara kedua pihak menemui tahap akhir.

3. Tahap Akhir Disaffection

Baca Juga: Berkaca dari Kasus KDRT dan Pembunuhan di Cikarang, Ini 20 Tanda Pernikahan Toxic

Pada tahap akhir disafeksi, rasa marah, kecewa, sakit hati, dan sebagainya semakin tinggi hingga di taraf muak.

Kepercayaan mulai hilang, sehingga masing-masing pihak tidak lagi memiliki harapan terhadap hubungan.

Rasa hormat dan saling menghargai, serta kepedulian di antara pasangan juga makin menurun.

Hubungan mulai terasa hambar, rasa saling terasing tidak terelakkan, sampai akhirnya berujung perpisahan.

Meski demikian, umumnya pasangan menikah akan mempunyai waktu dua tahun sebelum memutuskan bercerai dari suami/istrinya.

Hal ini dilakukan setelah menimbang berbagai aspek, mulai dari keinginan pribadi, keluarga, dan masih banyak lainnya.

Dharmayati Utoyo Lubis menambahkan, konflik yang menjadi penyebab disaffection yang berujung pernikahan bisa karena sejumlah alasan.

Mulai dari ketidakcocokan, perselingkuhan, kekerasan dalam rumah tangga, pasangan mengonsumsi narkoba atau minuman keras, dan sebagainya.

Itulah beberapa tahap disaffection dalam pernikahan yang mungkin akan membuka wawasan Kawan Puan.

Semoga Kawan Puan yang sudah menikah tidak sampai mengalami hingga ke tahap terakhir, ya.

Baca Juga: Bisakah Pernikahan yang Toksik Diselamatkan? Simak Dulu Uraian Berikut

(*)

Penulis:
Editor: Rizka Rachmania


REKOMENDASI HARI INI

Restoran Mewah Ini Tawarkan Warisan Kuliner Khas Indonesia Timur