Parapuan.co - Kawan Puan, adalah hal yang wajar jika kamu merasa kesal dengan rekan kerja yang toksik.
Bukannya fokus pada performa kerjanya sendiri, rekan kerja toksik biasanya malah heboh mengurusi pekerjaan orang lain.
Kalau sudah begitu, semua orang bisa jadi korban bahan gosipnya, dan kamu mungkin salah satunya.
Bila berhadapan dengan rekan kerja toksik, apa yang dapat kamu lakukan?
Menurut Talita Zulmi, seorang Career Expert sekaligus CEO dan Founder Bicara HR, ini solusi yang bisa kamu aplikasikan!
1. Stay Cool alias Tenang
Melalui sebuah unggahan di LinkedIn, Talita Zulmi menjelaskan bahwa orang yang toksik di kantor sering kali suka mencari perhatian.
"Yang kurang valuable sering kali lebih sering mencari perhatian ketimbang yang benar-benar valuable, setuju nggak?" Tutur Talita.
Maka itu apa pun gosip tentangmu yang diperbincangkannya ke banyak pihak, jangan menanggapinya.
Baca Juga: 7 Etika Menjalin Hubungan Pertemanan dengan Rekan Kerja di Kantor
Tetaplah tenang seolah individu tersebut tidak mengatakan hal-hal yang toksik tentangmu.
Dengan begitu, biasanya suasana kerja akan lebih kondusif mengingat yang dipermasalahkan tidak memberi tanggapan.
Bila kamu bisa stay cool secara konsisten, cepat atau lambat "target"-nya akan berubah ke seseorang yang lebih reaktif terhadap gosip.
2. Buktikan Dirimu dengan Attitude dan Performa
Kedua, luruskan niatmu untuk bekerja dengan sungguh-sungguh tanpa harus menyikut rekan kerja.
Bekerjalah dengan baik dan selalu tingkatkan performa kamu di perusahaan.
Bila kamu mampu menunjukkan diri dan performamu terus meningkat, rekan kerja toksik akan kesulitan menemukan kesalahan dan kekuranganmu.
Intinya adalah sedikit bicara dan banyak bekerja (talk less do more) dalam menghadapi rekan kerja yang toksik.
Jadikan ini sebagai cara halusmu untuk mengakhiri sikap toksik yang dilakukan individu tersebut.
Baca Juga: 4 Tips Menjaga Performa Bisnis saat Libur Lebaran, Salah Satunya Rotasi Karyawan
3. Tetap Bersikap Profesional
Terakhir, tetaplah bersikap profesional jika kamu berhadapan dengannya atau ada aktivitas kerja yang berkaitan.
Entah kamu merasa kesal, marah, atau kecewa, berusahalah untuk mengabaikan perasaan tersebut walau memang sulit.
Kamu juga perlu mengingat, orang yang toksik akan mencari kesalahan sekecil apa pun.
Jangan beri celah padanya untuk menemukan itu darimu supaya sikapnya bisa berkurang, bahkan mungkin dapat dihentikan.
Terlepas dari tips di atas, kunci dari menghadapi rekan kerja toksik adalah bekerja secara profesional.
Fokus dan tetap tenang juga menjadi cara terbaik menghadapi mereka yang sangat mengganggumu.
Mudah-mudahan cara di atas berguna dan menambah wawasan ya, Kawan Puan.
Baca Juga: Pemanfaatan AI di Dunia Kerja oleh Profesional Indonesia Menurut LinkedIn
(*)