Seperti dijelaskan oleh Dr. Farhan Zubedi bahwa saat daya tahan tubuh lemah, maka pembersihan partikel asing dari saluran pernafasan tidak efektif, sehingga bakteri dan virus lebih lama tinggal atau terjebak dalam saluran pernapasan.
Saat batuk terjadi, daya tahan tubuh kita akan bekerja secara aktif untuk melawan bakteri atau virus.
Bakteri atau virus inilah yang bisa memicu terjadinya peradangan pada saluran nafas.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memperbaiki daya tahan tubuh dalam pengobatan batuk.
Adapun salah satu cara untuk mengobatinya adalah dengan melakukan swamedikasi, misalnya dengan memilih obat batuk yang tidak hanya meredakan batuk saja tapi juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Bukannya tanpa alasan, dengan meningkatkan daya tahan tubuh saat sakit, maka juga akan mempercepat pemulihan sehingga batuk tidak berkepanjangan dan bisa mencegah munculnya penyakit yang lebih berat.
Namun bila tak kunjung membaik misalnya batuk semakin menjadi-jadi, dahak menjadi berwarna hijau, apalagi ditambah demam, maka tentu kita harus segera berobat ke dokter.
Dr. Ir Raphael Aswin, ST,Msi, CIP, IPU dari SOHO Global Health mengatakan bahwa adanya hubungan antara penurunan daya tahan tubuh dan batuk inilah yang mendasari bahwa pengobatan batuk tidak cukup hanya meredakan batuk dengan minum obat batuk saja, namun juga tetap menjaga daya tahan tubuh.
Kondisi inilah yang mendasari Imboost merilis inovasi terbaru melalui Imboost Cough.
Baca Juga: Orang Tua Perlu Waspada, Kenali 13 Gejala Pneumonia pada Anak