Parapuan.co - Jelang pemilihan umum (Pemilu) 2024 tanggal 14 Februari, Kawan Puan perlu jadi perempuan memilih yang kritis.
Salah satunya adalah perempuan memilih kritis dalam menghadapi berita bohong alias hoaks jelang Pemilu 2024.
Tak dimungkiri bahwa jelang Pemilu 2024, berita bohong alias hoaks riskan terjadi, oleh karenanya Kawan Puan harus jadi perempuan memilih yang kritis.
Jangan sampai Kawan Puan terjebak oleh berita bohong atau hoaks yang berkaitan dengan pemilihan umum.
Santi Indra Astuti, Perwakilan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) dan program Tular Nalar mengatakan bahwa ada dua kelompok pemilih yang rentan jadi korban hoaks.
Kelompok yang pertama adalah pemilih pemula yang didominasi kaum muda dan kelompok kedua adalah pemilih lansia.
Pemilih pemula rentan jadi korban hoaks jika mereka tidak terbiasa berpikir kritis dalam menerima informasi dan berita.
"Kaum muda belum berpengalaman dalam memilih dan tidak terbiasa berpikir kritis dalam menerima informasi. Hal ini menyebabkan mereka mudah disesatkan oleh berita-berita hoaks," ucap Santi melansir dari Google Blog Indonesia.
Di sisi lain, lansia terbatas dalam menguasai teknologi masa kini, sehingga rentan pula terjebak dalam hoaks.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, Ketahui Pentingnya Mengetahui Rekam Jejak Calon Pemimpin