Cinta di Masa Tua Menurut Pakar, Bagaimana Membuatnya tetap Bersemi?

Arintha Widya - Senin, 23 Oktober 2023
Cinta di Masa Tua Menurut Pakar, Bagaimana Membuatnya tetap Bersemi?
Cinta di Masa Tua Menurut Pakar, Bagaimana Membuatnya tetap Bersemi? Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian dari kalian mungkin berpikir orang berusia lanjut tidak lagi merasakan cinta sebagaimana orang yang lebih muda.

Bila orang yang masih berusia di bawah 50 tahun dapat saling menunjukkan keromantisan dan gairah pada pasangan, tidak demikian dengan pasangan yang sudah berusia 50 hingga 60-an.

Bisa dikatakan, bentuk romantisme antara pasangan lanjut usia berbeda dibandingkan pasangan yang usianya lebih muda.

Lantas, apa makna cinta di masa tua dan bagaimana menjaga romantisme pasangan lanjut usia?

Simak informasi tentang cinta di masa tua seperti diuraikan Aaron Ben-Zeev, Ph.D. sebagaimana merangkum Psychology Today di bawah ini!

Cinta di Usia Tua

Penulis John Ciardi pernah menyampaikan bahwa cinta adalah kata yang digunakan untuk menunjukkan gairah seksual bagi pasangan muda.

Akan tetapi bagi pasangan paruh baya, cinta merupakan suatu kebiasaan karena pasangan sudah sering bersama-sama.

Bagi orang lanjut usia, cinta ialah adanya saling ketergantungan antara satu sama lain.

Baca Juga: Mengulik Romansa Mencintai Sahabat Sendiri dari Lee Ik-joon di Hospital Playlist 2

Dari apa yang disampaikan John Ciardi, pandangan umum seolah menganggap orang tua tidak mampu mengalami cinta yang kuat seperti pasangan muda.

Hal ini dikarenakan sebagian besar orang melihat individu yang sudah lanjut usia menurun keinginan seksual dan kemampuan fisiknya seiring bertambahnya umur.

Padahal, bisa jadi semakin bertambah usia seseorang, akan lebih dalam cinta mereka pada pasangan dibandingkan orang yang lebih muda.

Salah satu penyebabnya ialah karena saat usia lanjut, prioritas individu berubah.

Misalnya tidak lagi mengerjar karier, tidak lagi mempunyai ekspektasi terlalu tinggi pada pasangan, lebih bisa memaklumi pasangan, dan sebagainya.

Hal tersebut sempat disampaikan oleh Laura Carstensen, seorang profesor psikologi di Stanford University.

Secara tidak langsung, Laura menilai bahwa perubahan prioritas itu membuat pasangan lebih bisa saling memprioritaskan satu sama lain.

Aaron Ben-Zeev menyimpulkan, orang berusia lanjut lebih menjaga dan memperhatikan apa yang sudah mereka miliki sebaik-baiknya, dalam hal ini pasangan.

Meski begitu, bukan berarti pasangan lanjut usia tidak merasakan cinta penuh gairah seperti pasangan muda.

Baca Juga: 3 Tahap Disaffection dalam Hubungan Sebelum Pasangan Putuskan Berpisah

Yang berbeda adalah cara pasangan menunjukkan gairah cinta mereka, di mana orang berusia lanjut akan lebih mengesampingkan romantisme secara fisik.

Cara Menjaga Romantisme di Usia Lanjut

Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa cara-cara di bawah ini dapat membantu pasangan lanjut usia menjaga romantisme mereka:

1. Saling berkompromi, menjaga komunikasi, dan selalu terbuka pada satu sama lain.

2. Beradaptasi dengan perubahan, baik dalam hal kesehatan, hobi, dan mau mengeksplorasi hal baru bersama.

3. Menghargai kenangan masa lalu bersama, di mana pasangan sesekali mengenang momen-momen bahagia semasa muda.

Itulah tadi bagaimana pasangan lanjut usia memaknai cinta seperti diungkap psikolog.

Semoga informasi di atas memberimu gambaran tentang kehidupan dengan pasangan di masa depan dan bagaimana menjaga cinta kalian tetap bersemi.

Baca Juga: Kawan Puan Mulai Hilang Chemistry dengan Pasangan? Begini Solusinya!

(*) 

Sumber: Psychology Today
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru