Parapuan.co - Perempuan sangat melekat dengan perannya dalam mengurus pekerjaan rumah tangga atau tugas perawatan.
Misalnya menyapu, mengepel, memasak, merawat anak, hingga pekerjaan rumah tangga lainnya.
Padahal, tugas perawatan ini rupanya tidak memandang gender alias bisa dilakukan oleh siapa pun termasuk laki-laki.
Lantas, mengapa selama ini tugas perawatan sangat melekat pada perempuan?
Dalam rangka mengedukasi anak tentang soft skills tugas perawatan, International Labour Organization (ILO) bersama Nakita dan Nova mengadakan webinar bertajuk "Melatih Anak Laki-Laki & Perempuan untuk Memiliki Soft Skills Peran Perawatan Sejak Dini" pada Jumat (27/10/2024).
Dalam webinar, Early Dewi Nuriana, National Project Officer on HIV/AIDS Prevention and Care Economy menyebut tugas perawatan adalah kegiatan atau tugas tidak berbayar.
"Seringkali kegiatan itu (tugas perawatan) yang dilakukan oleh keluarga disebut kegiatan perawatan tidak berbayar," kata Early Dewi Nuriana.
Early juga menyebut pada kenyataannya, perempuan baik itu ibu atau anak perempuan melakukan tiga sampai empat tugas perawatan dari laki-laki.
"Ternyata perempuan melakukan tiga sampai empat kali tugas perawatan dari laki-laki, kenapa demikian?" jelas Early Dewi Nuriana lagi.
Baca Juga: Suami Melakukan Pekerjaan Domestik Dianggap Tidak Maskulin, Kok Bisa?
Rupanya, ada beberapa faktor yang membuat perempuan memiliki peran lebih besar dalam tugas perawatan.
Mulai dari keengganan berbagai tugas keperawatan, kesulitan membagi peran, hingga masalah stigma yang selama ini ada.
Padahal, dengan membagi tugas perawatan pada anggota keluarga yang lain seperti pasangan dan anak, akan menghadirkan berbagai manfaat bagi perawat utamanya.
Hal ini juga disampaikan Ayoe Sutomo, M.Psi, Psikolog Anak & Keluarga Tigagenerasi dan juga penulis buku "Sekolah untuk Anaku".
Manfaat Membagi Tugas Perawatan dengan Anggota Keluarga Lain
Adapun manfaat membagi tugas perawatan ini ialah sebagai berikut:
- Mengurangi stres dan beban bagi perawat utama.
- Peningkatkan kualitas hidup perawat utama.
Baca Juga: Ingin Biasakan Anak Laki-Laki Kerjakan Tugas Domestik? Ini Saran Ahli
- Memperkuat relasi antar anggota keluarga.
- Memberikan dukungan emosi bagi perawat utama.
- Pembelajaran dan ketrampilan bagi anak.
- Pemahaman tentang keterlibatan dan kesetaraan gender.
- Mengembangkan kemampuan sosial anak.
- Meningkatkan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.
Ayoe menyebut bahwa melibatkan anak dalam pembagian tugas perawatan akan memberikan banyak manfaat termasuk mengembangkan kemampuan sosial anak.
"Jadi banyak banget manfaatnya, jangan ragu-ragu untuk memulai membagi tugas perawatan dengan anggota keluarga yang lain," jelas Ayoe.
Bukan itu saja, Ayoe juga memberikan tips jika kamu ingin membagi tugas dengan pasangan.
Menurut Ayoe, membagi tugas perawatan bisa terjadi ketika pasangan bersedia.
Ia juga mengatakan bahwa pembagian tugas perawatan ini memerlukan komunikasi yang terbuka.
"Kalau mau berbagi tugas perawatan dengan pasangan, pertama mereka harus bersedia dulu," kata Ayoe.
"Kemudian komunikasi secara terbuka, perlu untuk menyampaikan kebutuhan-kebutuhan secara terbuka," pungkasnya.
Kawan Puan, itu tadi sederet manfaat dan alasan mengapa pembagian tugas perawatan rumah tangga itu penting.
Jadi, sudahkah kamu melakukan pembagian ini dengan pasangan dan anak?
Baca Juga: Bagaimana Cara Mengajak Suami Mengerjakan Tugas Rumah Tangga? Ini Saran Psikolog
(*)