Parapuan.co - Tak hanya mengungkapkan cinta yang bisa disampaikan dengan berbagai bentuk bahasa.
Permintaan maaf juga bisa disampaikan lewat sejumlah apology language atau bahasa maaf.
Sebut saja di antaranya, mengekspresikan penyesalan, menerima tanggung jawab, menawarkan restitusi, bertobat, dan minta pengampunan.
Menggunakan apology language tadi, kapan sebaiknya kita meminta maaf kepada orang lain usai melakukan kesalahan?
Simak keterangannya seperti dirangkum dari Mind Body Green di bawah ini, yuk!
Mengenal Tahapan Meminta Maaf ke Orang Lain
Menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal "Negotiation and Conflict Management" tahun 2016, umumnya seseorang melalui enam tahap saat meminta maaf.
Tahap tersebut adalah mengungkapkan penyesalan, menjelaskan kesalahannya, siap bertanggung jawab, menyatakan tobat, menawarkan perbaikan, dan meminta pengampunan.
Namun, dalam praktiknya, individu hanya menggunakan satu atau dua tahapan sebagai bahasa permintaan maaf yang mereka pilih.
Baca Juga: 3 Kalimat yang Perlu Dihindari saat Orang Tua Ingin Minta Maaf pada Anak
Umumnya, orang yang bersalah meminta maaf dengan bersungguh-sungguh dan menjadi lebih sadar dengan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Permintaan maaf hendaknya diikuti dengan komitmen supaya kesalahpahaman karena persoalan serupa tidak terjadi di masa depan.
Kapan Harus Meminta Maaf?
Lantas, kapan harus menggunakan apology language untuk meminta maaf kepada orang lain?
Mengingat seseorang butuh waktu untuk mengendalikan emosinya, permintaan maaf sebaiknya tidak dilakukan pada saat itu.
Jadi, meminta maaf haruslah menunggu situasi mereda dan konflik dalam diri orang yang akan kamu mintai maaf lebih tenang.
Kamu tetap bingung menentukan waktu yang tepat karena ingin segera minta maaf dan menyelesaikan konflik?
Sulonda Smith, seorang terapis pernikahan dan keluarga menjelaskan, permintaan bahwa bisa dilakukan setelah kamu melihat tanda-tanda tertentu.
"Waktu yang lebih jelas untuk meminta maaf adalah saat kamu melihat air mata, kekhawatiran, atau kekecewaan," tutur Sulonda Smith.
Baca Juga: Sering Berharap Terlalu Tinggi? Ini 3 Tips Jaga Ekspektasi agar Tak Kecewa
"Jika tidak tahu apa yang menyebabkan rasa sakit itu, maka bertanyalah. Jangan takut untuk bertanya apa yang salah," imbuhnya.
Ada pun meminta maaf dapat dilakukan ketika kamu merasa telah melukai orang lain dalam berbagai situasi berikut:
- Merusak barang milik orang lain, baik secara sengaja maupun tidak.
- Menghina atau mengejek orang lain secara verbal maupun nonverbal.
- Mengabaikan janji atau komitmen yang sudah kamu dan orang lain sepakati.
- Ada cekcok karena ketidaksetujuan atau kesalahan dalam hubungan.
- Melakukan kesalahan di tempat kerja yang melibatkan orang lain, dan sebagainya.
Demikian tadi cara menggunakan apology language untuk meminta maaf. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 7 Trik Berdebat Secara Sehat dengan Pasangan, Jangan Manipulatif
(*)