Mengenal Apa Itu Art Therapy, Cara untuk Mengobati Gangguan Psikologis

Maharani Kusuma Daruwati - Sabtu, 28 Oktober 2023
Menggambar, salah satu terapi seni untuk atasi gangguan psikologis
Menggambar, salah satu terapi seni untuk atasi gangguan psikologis freepik.com

Teknik yang digunakan dalam terapi seni dapat mencakup:

  • Kolase
  • Warna
  • Mencoret-coret dan mencoret-coret
  • Menggambar
  • Lukisan jari
  • Lukisan
  • Fotografi
  • Memahat
  • Bekerja dengan tanah liat

Saat klien menciptakan karya seni, mereka mungkin menganalisis apa yang telah mereka buat dan bagaimana perasaan mereka terhadap karya tersebut.

Melalui eksplorasi seninya, orang dapat mencari tema dan konflik yang mungkin mempengaruhi pikiran, emosi, dan perilakunya.

Manfaat Art Therapy

Terapi seni dapat digunakan untuk mengobati berbagai gangguan mental dan tekanan psikologis.

Dalam banyak kasus, ini mungkin digunakan bersamaan dengan teknik psikoterapi lain seperti terapi kelompok atau terapi perilaku kognitif (CBT).

  • Masalah terkait penuaan 
  • Kecemasan
  • Kanker 
  • Depresi
  • Gangguan makan 
  • Kesulitan emosional
  • Masalah keluarga atau hubungan 
  • Kondisi medis
  • Gejala psikologis yang berhubungan dengan masalah medis lainnya
  • Gangguan stres pasca trauma (PTSD) 
  • Masalah psikososial
  • Menekankan
  • Gangguan penggunaan narkoba

Menurut sebuah studi tahun 2016 yang diterbitkan dalam  Journal of American Art Therapy Association, aktivitas kreatif kurang dari satu jam dapat mengurangi stres dan berdampak positif pada kesehatan mentalmu, terlepas dari pengalaman atau bakat artistikmu. 

Seorang terapis seni dapat menggunakan berbagai metode seni, termasuk menggambar, melukis, patung, dan kolase dengan klien mulai dari anak kecil hingga orang dewasa yang lebih tua.

Baca Juga: Gejala Stres yang Sering Diabaikan, Begini Cara Mengatasinya

Klien yang pernah mengalami trauma emosional, kekerasan fisik, kekerasan dalam rumah tangga, kecemasan, depresi, dan masalah psikologis lainnya dapat memperoleh manfaat dari mengekspresikan diri mereka secara kreatif.

Beberapa situasi di mana terapi seni dapat digunakan meliputi:

  • Orang dewasa yang mengalami stres berat.
  • Anak-anak mengalami masalah perilaku atau sosial di sekolah atau di rumah.
  • Anak-anak atau orang dewasa yang pernah mengalami peristiwa traumatis.
  • Anak-anak dengan ketidakmampuan belajar.
  • Individu yang hidup dengan cedera otak.
  • Orang yang mengalami masalah kesehatan mental.

Efektivitas Art Therapy

Meskipun penelitian menunjukkan bahwa terapi seni mungkin bermanfaat, beberapa temuan mengenai efektivitasnya masih beragam.

Penelitian sering kali bersifat kecil dan tidak meyakinkan, sehingga penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi bagaimana dan kapan terapi seni dapat memberikan manfaat yang paling besar. 

  • Dalam penelitian terhadap orang dewasa yang mengalami trauma, terapi seni ditemukan secara signifikan mengurangi gejala trauma dan menurunkan tingkat depresi. 
  • Sebuah tinjauan mengenai efektivitas terapi seni menemukan bahwa teknik ini membantu pasien yang menjalani perawatan medis untuk kanker meningkatkan kualitas hidup mereka dan meringankan berbagai gejala psikologis. 
  • Sebuah studi menemukan bahwa terapi seni mengurangi depresi dan meningkatkan harga diri pada orang lanjut usia yang tinggal di panti jompo. 

Mengutip dari artthejourney.org, terapi seni dianggap sebagai praktik terbaik dan merupakan tambahan penting untuk perawatan kesehatan mental.

Ini adalah teknik yang berakar pada gagasan bahwa ekspresi kreatif dapat mendorong penyembuhan, dan kesejahteraan mental, untuk menyalurkan emosi dan mengembangkan identitas.

Terapi seni dilakukan oleh terapis seni berlisensi atau bersertifikat, biasanya dalam lingkungan yang memasangkan terapis tunggal dengan satu klien.

Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu ketahui mengenai art therapy untuk pengobatan gangguan kesehatan mental.

Baca Juga: Hari Hipnotisme Sedunia, Ini Kelebihan dan Kekurangan Hipnoterapi untuk Depresi

(*)

Sumber: Verrywellmind
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

Tips Switch Career buat Perempuan: 2 Langkah Memulai Jalur Karier Baru