Parapuan.co - Kawan Puan, adalah hal yang wajar jika anak-anak takut akan hantu dan monster.
Ketakutan yang mereka rasakan bisa disebabkan sejumlah hal, salah satunya karena sebagian besar orang di sekitarnya meyakini betapa hantu sangat menyeramkan.
Anak-anak yang belum tahu apa itu hantu pun jadi takut dan membayangkan sendiri seberapa seramnya makhluk tersebut.
Di sisi lain, tingkat ketakutan anak-anak terhadap hantu pun bisa berbeda-beda.
Di satu titik tertentu, anak mungkin mengalami ketakutan sampai di tahap fobia dan membutuhkan bantuan yang lebih dari sekadar ditemani dan ditenangkan.
Lantas, seperti apa tanda-tanda ketakutan anak terhadap hantu membutuhkan pendampingan yang lebih? Bagaimana mengatasinya?
Simak informasi mengenai cara mengenali red flag ketakutan anak terhadap hantu sebagaimana melansir dari Find My Kids!
Red Flag Ketakutan Anak Terhadap Hantu
Ketahui dulu bahwa tidak setiap anak dapat mengungkapkan ketakutannya kepada orang dewasa.
Baca Juga: Cara Mengatasi Autofobia, Ketakutan Berlebih dan Ekstrem akan Kesepian
Namun, ada indikasi tertentu yang anak-anak tunjukkan bila mereka mengalami ketakutan berlebihan terhadap hantu, yaitu:
1. Anak menolak melakukan hal-hal yang biasa mereka lakukan.
Misalnya mereka takut tinggal sendirian di dalam ruangan, meminta agar lampu tetap menyala, menolak pergi ke sekolah sendirian, dll.
2. Anak menjadi pendiam dan cenderung menjauhi pergaulan, atau sebaliknya, malah justru menjadi agresif.
3. Anak merasa terkejut saat mendengar suara tiba-tiba atau melihat kilatan cahaya.
4. Anak mengalami insomnia dan sering mengalami mimpi buruk, bahkan sampai kerap menangis dalam tidurnya.
5. Terkadang, dalam kasus yang lebih serius, anak-anak mengompol dan mungkin mulai menggigit kuku atau mencabut rambutnya.
Cara Membantu Anak Mengatasi Ketakutannya
Bila anak-anak menunjukkan minimal tiga tanda dari red flag di atas, berikut yang bisa kamu lakukan:
Baca Juga: Mengenal Phasmophobia, Ketakutan Berlebihan Akan Hantu dan Gejalanya
1. Hindari bertanya secara langsung tentang ketakutan yang dialami oleh buah hati, karena apa yang dirasakan mungkin sudah terbenam di benak anak.
2. Pancing anak bercerita dengan menceritakan terlebih dulu mengenai ketakutan yang pernah kamu rasakan semasa kecil.
Kemudian, jelaskan bahwa ternyata ketakutanmu itu tidak nyata, katakan bagaimana kamu mengatasinya dan siapa yang membantu, dan sebagainya.
3. Bila anak takut hantu karena terpapar tontonan menyeramkan, jelaskan pada mereka bahwa monster di televisi diciptakan oleh komputer.
Cerita-cerita yang ditayangkan juga ditulis oleh orang biasa berdasarkan imajinasi mereka.
Lebih lanjut, kamu mungkin merasa perlu menghubungi psikolog terkait ketakutan yang dialami anak.
Terkait opsi ini, pertimbangkan dulu apakah kamu bisa membantu anak mengatasi ketakutannya atau tidak.
Bila merasa tidak sanggup atau kebingungan dan khawatir dengan kondisi si kecil, tidak masalah menyerahkannya pada seorang profesional.
Itulah tadi beberapa red flag ketika anak yang takut hantu butuh perhatian lebih. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: Penyebab Phasmophobia atau Ketakutan Berlebihan Akan Hantu dan Cara Mengatasinya
(*)