Parapuan.co - Kasus bullying atau perundungan kini masih marak terjadi di masyarakat khususnya anak-anak.
Baru-baru ini, marak khasus bullying yang dialami oleh salah seorang siswa SD di Tambun Selatan, Bekasi, Jawa Barat.
Siswa berinisial F(12) ini menjadi korban bully di sekolahnya.
Terkait maraknya kasus bullying yang dialami F, banyak yang penasaran dengan bagaimana kronologinya.
1. Berawal dari Ditendang Temannya
Diana (40) yang juga ibu F menceritakan kronologi sang anak menjadi korban perundungan.
Melansir dari laman Kompas.com, F yang mulanya diberada di dalam kelas diajak lima orang temannya untuk jajan di luar sekolah.
Namun, pada saat perjalanan tiba-tiba F ditendang atau sliding oleh temannya dari arah belakang.
Kejadian tersebut kemudian membuat korban jatuh tersungkur dan mengalami luka di bagian tangan dan memar di bagian dengkul kaki.
Baca Juga: Cegah Perundungan Sejak Dini, Ini Perilaku Anak yang Berpotensi Jadi Pelaku Bullying
Diketahui, FAA kini masih duduk di bangku kelas 6 SD.
"F masih kelas 6 SD pada saat itu. Dia diajak keluar sekolah untuk jajan. Di perjalanan terjadilan aksi sliding oleh salah satu temannya," kata Diana.
2. Pelaku Mengancam Korban
Tak hanya sampai di situ, pelaku perundungan ini justru meminta F untuk tidak menceritakan hal tersebut pada pihak sekolah maupun orang tuanya.
"F mulai di-bully, maksudnya (perundungan verbal) 'jangan nangis', 'enggak usah ngadu sama Mama', 'enggak usah ngadu sama guru', seperti itu," jelas Diana lagi.
Setelah kejadian ini, kelima teman F pun meninggalkannya dan lanjut jajan.
"Nah, mereka lanjut jajan, F itu ngesot sendiri mencari es batu, karena tangannya sakit, merah. Dia enggak jadi jajan, balik lagi ke kelas," tambahnya.
Sesampainya di kelas, teman-teman F bahkan masing mengolok-oloknya sambil menirukan gaya F terjatuh.
Baca Juga: 4 Cara Bantu Anak Menangani Pelaku Bullying di Sekolah, Kuncinya Bangun Kepercayaan Diri
"Sampai di kelas, diperolok lah lagi dengan teman-temannya sampai memperagakan F terjatuh," katanya.
Tiga hari setelah kajadian, F merasakan sakit pada kaki kirinya. Diana pun akhirnya memaksa F untuk bercerita.
3. Mengalami Kanker Tulang
Seiring berjalanannya waktu, kondisi F kian memburuk.
Berbagai upaya pengobatan medis sudah dilakukan namun tak kunjung menunjukkan hasil.
Pada akhirnya, pihak keluarga F pun memutuskan untuk merujuk ke rumah sakit.
Melansir dari Tribunnews, F melakukan pemeriksaan di RS Hermina dan didiagnosis infeksi bagian dalam.
Pihak keluarga kemudian melakukan pemeriksaan lain di RS Pondok Indah dan RS Cipto Mangunkusumo.
Hal ini dilakukan karena kondisi F kian memberuruk. Hingga pada akhirnya F dirujuk ke RS Dharmain untuk melakukan tindakan operasi amputasi.
Diketahui dari hasil observasi terakhir, F didagnosis mengalami kanker tulang.
"Informasi dari dokter, benturan dan cedera yang dialami FAA memicu aktif munculnya kanker tulang dan sekarang sudah menyebar dan terjadi pendarahan, jadi harus diamputasi," pungkas Diana.
Kini F, tengah dirawat di RS Dharmais pasca operasi amputasi.
Baca Juga: Siswa di Banyuwangi Bunuh Diri Diduga karena Bullying, Dinas Pendidikan Buka Suara
(*)