Parapuan.co - Kawan Puan, banyak potensi lokal yang memiliki peluang bisnis menarik yang menjanjikan cuan.
Seorang pelaku usaha yang melestarikan potensi lokal melalui produk yang dijual telah membuktikannya sendiri.
Ia adalah Annisa Pratiwi, CMO Ladang Lima yang menggali potensi Nusantara melalui karya.
Annisa Pratiwi menggabungkan nilai budaya lokal dengan cara yang modern dan kreatif. Seperti apa kisahnya?
Simak informasinya seperti dalam pers rilis yang PARAPUAN terima dari Shopee dalam rangka kampanye Shopee 11.11 Big Sale berikut ini!
Mengenalkan Potensi Kekayaan Alam Indonesia Melalui Produk Sehat
Tidak hanya dikenal sebagai negara dengan beragam budaya dan tradisi lokal yang terbentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang sangat berlimpah.
Sebagai negara tropis, Indonesia sangat kaya akan rempah-rempah dan umbi-umbian yang mudah tumbuh subur meski tanpa dipupuk.
Potensi inilah yang menjadi latar belakang berdirinya Ladang Lima pada tahun 2013 sebagai brand lokal pertama yang menghadirkan makanan sehat berbahan singkong.
Baca Juga: Kathleen Gondoutomo, Srikandi untuk Negeri yang Berdayakan Perempuan Lewat Bisnis Minuman
Awalnya, Annisa Pratiwi bersama sang suami melihat potensi yang bisa dikembangkan dari kebun singkong yang dimiliki keluarganya.
Masyarakat mungkin sudah tak asing dengan olahan singkong menjadi gorengan atau keripik, namun ternyata masih ada potensi lebih yang dimiliki.
Tepung juga banyak digunakan sebagai bahan dasar berbagai jenis makanan, seperti roti dan aneka kue di Indonesia yang sebenarnya bahan bakunya berasal dari gandum yang tidak tumbuh di Indonesia.
Untuk menemukan potensi olahan singkong tersebut, Annisa Pratiwi sampai melakukan riset selama setahun, lho.
"Setelah riset selama setahun, akhirnya kami menemukan bahwa hasil olahan singkong dapat dimanfaatkan menjadi tepung terigu berbahan dasar singkong yang ternyata gluten free dan sehat untuk dikonsumsi," kata Annisa.
"Dengan memanfaatkan singkong menjadi tepung, ini juga selaras dengan mimpi kami untuk bisa mendukung ketahanan pangan di Indonesia melalui hasil kekayaan alam dari petani kita sendiri," imbuhnya.
Potensinya besar karena saat ini masyarakat sudah sadar dan lebih mindful dalam memilih produk yang lebih sehat.
Annisa menambahkan, "Kami ingin menunjukkan bahwa bahan baku lokal bisa menjadi alternatif bagi masyarakat yang membutuhkan diet gluten free dan sama kualitasnya seperti produk impor."
Respon yang positif dari masyarakat pun membawa Ladang Lima bisa terus berkembang.
Baca Juga: Selain Bisnis Kuliner, Ini 6 Ide Usaha untuk Pencinta Drama Korea
Semula Ladang Lima hanya punya satu varian produk berupa Tepung Singkong (Mocaf), kini telah mengembangkan inovasi produk sehat lainnya.
Antara lain cookies gluten free, mie gluten free, pasta singkong, dan aneka tepung premiks lainnya.
Bahan baku singkong sendiri didapatkan dari petani lokal di Pasuruan daerah Malang, Jawa Timur, yang merupakan penghasil singkong terbesar di Indonesia.
Kebun ini juga berada di bawah kaki gunung Bromo yang dekat dengan pabrik pembuatan produk Ladang Lima, sehingga olahan yang dihasilkan selalu menggunakan singkong yang segar.
Ladang Lima hanya memproses singkong segar yang baru dipanen untuk menjaga kualitas tepung singkong dan menghasilkan warna tepung yang putih alami tanpa proses pemutihan.
Tidak hanya itu, dalam proses produksi, Ladang Lima juga memberdayakan perempuan di wilayah sekitar kebun dan saat ini 70 persen pekerja di pabrik dan kebun adalah wanita.
Dapat dikatakan, semua pembuatan produk Ladang Lima dikerjakan oleh tangan-tangan perempuan lokal.
Demikian kisah pelaku UMKM lokal memanfaatkan kekayaan budaya lokal, yaitu singkong jadi peluang bisnis dan memberdayakan perempuan.
Inspiratif sekali ya, Kawan Puan? Semoga informasi di atas bermanfaat!
(*)