Parapuan.co - Kawan Puan, sebagai perempuan berdaya rasanya kita mesti meneladani sosok Srikandi dalam kisah pewayangan sembari menyambut Hari Wayang Nasional.
Hari Wayang Nasional diperingati setiap tanggal 7 November sebagai wujud penghargaan terhadap wayang sebagai salah satu warisan budaya Indonesia.
Penetapan tanggal 7 November sebagai hari wayang sendiri dilakukan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 30 Tahun 2013 tentang Hari Wayang Nasional.
Lantas, mengapa di momen ini perempuan mesti belajar banyak dan meneladani sosok Srikandi dalam kisah pewayangan?
Untuk lebih jelasnya, sebaiknya simak dulu kisah keberanian dan kemandirian Srikandi yang dikenal sebagai ksatria dalam cerita Mahabarata seperti merangkum Gramedia.com di bawah ini!
Tentang Sosok Srikandi
Di dalam kitab Mahabarata, dikisahkan bahwa Srikandi merupakan reinkarnasi dari putri Kerajaan Kasi yang bernama Amba.
Amba terlahir kembali sebagai anak perempuan dari Prabu Drupada dan Dewi Gandawati, yang kemudian diberi nama Srikandi.
Disebutkan dalam cerita, Dewi Srikandi sangat menyukai kegiatan keprajuritan dan mahir dalam menggunakan senjata, salah satunya panah.
Keahlian memanahnya diperoleh dari sang suami, yang tak lain adalah Arjuna yang merupakan bagian dari Pandawa.
Lantaran tidak memiliki putra dari perkawinannya dengan Arjuna, Srikandi memilih fokus dengan kegiatan keprajuritan.
Ia bahkan menjadi teladan bagi perempuan di Madukara untuk dapat "berkarier" sebagai prajurit.
Di Madukara, Srikandi bertanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan para prajurit Madukara.
Bahkan di dalam perang Bharatayudha, ia tampil sebagai senapati atau penglima perang para Pandawa.
Keteladanan Dewi Srikandi
Ada pun beberapa keteladanan yang layak dicontoh dari seorang Srikandi sang ksatria perempuan di Madukara, yaitu:
1. Terjun di Bidang yang Didominasi Laki-Laki
Keprajuritan atau kemiliteran adalah bidang yang dikuasai dan didominasi oleh laki-laki.
Baca Juga: Imaniar Rizki, Srikandi untuk Negeri Pendiri Tab Space Studio Seniman Disabilitas
Akan tetapi, Srikandi terjun ke bidang tersebut dan mampu bersaing hingga menjadi yang terbaik.
Bahkan, dikisahkan kemampuan memanahnya sangat sulit ditandingi oleh prajurit lelaki paling terampil sekali pun.
2. Tegas dan Berani dalam Segala Hal
Srikandi layak diteladani dalam ketegasan dan keberaniannya di segala hal, termasuk di bidang militer yang didominasi oleh laki-laki.
3. Perempuan yang Mandiri dan Berdaya
Sejak masih sangat muda, Srikandi sosok yang mandiri dan sangat antusias belajar sesuatu yang baru.
Ia mahir memanah juga karena belajar dengan sungguh-sungguh hingga tak mengenal waktu.
4. Menunjukkan Karakter Perempuan yang Kuat
Meski menjadi dominan di dunia keprajuritan, Srikandi tetap menunjukkan karakternya sebagai perempuan.
Ia menjaga dan merawat dirinya, serta dapat menempatkan diri dengan tampil anggun bila berada di luar medan perang.
Itulah kisah mengenai sosok Srikandi Sang Ksatria Perempuan di Madukara. Semoga menginspirasi!
Baca Juga: Berdayakan Diri, Srikandi untuk Negeri Shieny Aprilia Ungkap Privilege Perempuan di Industri Game
(*)