Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Wajib Lakukan Ini sebelum Bertindak Apa Pun

Arintha Widya - Senin, 13 November 2023
Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Wajib Lakukan Ini sebelum Bertindak Apa Pun
Anak Jadi Korban Bullying, Orang Tua Wajib Lakukan Ini sebelum Bertindak Apa Pun Freepik

Parapuan.co - Kawan Puan, sebagian orang tua mungkin akan marah mengetahui anaknya menjadi korban bullying atau perundungan.

Ada dari mereka yang mendatangi pihak perundung, mengomel, menuntut, dan banyak hal lainnya.

Atau, ada pula sebagian lagi yang mengomeli anaknya mengapa diam saja ketika dirundung.

Padahal, tindakan yang orang tua lakukan ketika tahu anak di-bully seperti di atas bisa jadi tidak dibutuhkan.

Anak mungkin tidak berharap orang tua membalas perundung, apa lagi sampai marah-marah dan menuntut tanggung jawab.

Psikolog Farraas Muhdiar atau yang biasa dipanggil Ayas mengungkapkan saran tindakan yang tepat untuk orang tua lakukan ketika anak menjadi korban bully.

Yang satunya adalah tindakan yang sebaiknya dilakukan jauh sebelum anak kemungkinan mendapatkan bullying.

Satu lagi ialah cara menyikapi jika anak tiba-tiba curhat dirinya menerima perilaku perundungan di sekolah.

Apa saran Ayas? Yuk, simak informasinya seperti diungkap Ayas dalam sebuah wawancara via WhatsApp bersama PARAPUAN!

Baca Juga: Cara Memperbaiki Kurangnya Keintiman dalam Pernikahan, Kuncinya Keterbukaan

Ajarkan Anak Bersikap Terbuka

Farraas Muhdiar atau Ayas menyarankan agar orang tua dan anak saling meningkatkan keterbukaan.

Anak harus diajari untuk bersikap terbuka kepada orang tua, sehingga kepercayaannya tumbuh.

Dengan begitu ketika ada masalah apa pun di luar, anak tidak ragu menceritakan semuanya pada orang tua.

"Kalau jadi korban, sebenarnya yang lebih ditingkatin itu keterbukaan ya menurutku. Gimana supaya anak percaya sama orang tuanya," ujar Ayas.

Ia menambahkan, tidak baik jika anak memendam sendiri pengalaman kurang menyenangkan yang dialami.

Pasalnya ketika anak merasa sendirian, dapat memicu berbagai masalah pengelolaan emosi dan kesehatan mental di masa depan.

"Kalau enggak, dia akan nyimen sendiri. Dan yang bahaya dari bullying itu kalau si anak merasa sendirian, enggak ada yang bisa bantuin," imbuh Ayas.

Dengarkan Anak Penuh Perhatian

Baca Juga: Bullying pada Anak SD Jangan Dianggap Sepele, Psikolog Ungkap Soal Etika Berteman

Ketika anak bercerita dirinya menjadi korban perundungan, tidak bijaksana kalau orang tua langsung emosi.

Ayas menilai, orang tua sebaiknya mendengarkan dengan penuh perhatian alih-alih memberikan komentar atau tanggapan.

"Instead of kasih tanggepan, orang tua bisa jadi pendengar yang baik, enggak harus langsung bertindak," kata Ayas.

Menurut Ayas, anak akan dapat bangkit dari kejadian perundungan yang dialami jika orang tua mendengarkannya.

Ini karena anak merasa lebih lega usai curhat, sehingga dapat berpikir jernih mencari solusi menghadapi teman yang merundungnya.

"Yang penting tuh anak ada yang dengerin. Paling enggak, bisa bangkit dari kejadian bullying-nya," pungkas Ayas.

Itulah tadi langkah menghadapi anak yang menjadi korban perundungan.

Mudah-mudahan informasi di atas berguna dan menambah wawasan Kawan Puan, ya.

Baca Juga: Cegah Anak Jadi Pelaku Bully, Ini Cara Ajarkan Hal Baik dan Buruk Menurut Psikolog

(*)

Sumber: Wawancara
Penulis:
Editor: Maharani Kusuma Daruwati


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat