Data ini nantinya akan membantu keamanan negara-negara untuk merencanakan operasi mereka dengan lebih baik serta dalam mendukung penduduk setempat.
Jean-Pierre Lacroix selaku Wakil Sekretaris Jendral untuk Operasi Perdamaian menyebut jika inovasi yang dilakukan Renita Rismayanti memberikan kontribusi yang besar.
Bukan itu saja, upaya yang dilakukan Brigadir Polisi Satu Renita Rismayanti ini meningkatkan keamanan bagi masyarakat yang rentan terutama perempuan dan anak perempuan.
"Inovasi dan upaya Sersan Satu Polisi Rismayanti dalam memanfaatkan data dalam pemeliharaan perdamaian PBB dan kepolisian Republik Afrika Tengah telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan keamanan bagi masyarakat yang rentan, termasuk perempuan dan anak perempuan," ucapnya.
Lebih lanjut, Brigadir Polisi Satu Renita Rismayanti juga merasa beruntung dapat menggunakan kemampuan teknologinya untuk meningkatkan keamanan bagi masyarakat di seluruh Republik Afrika Tengah.
"Saya berharap visibilitas yang didapat dari memenangkan penghargaan ini akan memperkuat di kalangan perempuan dan anak-anak perempuan bahwa semua bidang keahlian dalam kepolisian terbuka untuk kita," kata Brigadir Polisi Satu Renita Rismayanti.
Renita Rismayanti menjadi pemenang Penghargaan Petugas Polisi Wanita Terbaik PBB termuda yang pernah ada.
Pasalnya, saat mendapatkan penghargaan ini Renita Rismayanti berusia 27 tahun.
Baca Juga: Sosok Ita Martadinata, Aktivis HAM Perempuan yang Jadi Korban Mei 1998