Setelah melihat potensi, kondisi, dan pesonanya, IWWF pun bersedia menyelenggarakan kompetisi yang akhirnya diberi nama Minahasa Wakefest 2023 tersebut di Danau Tondano.
Dijadikannya Danau Tondano sebagai venue kompetisi olahraga air internasional tersebut sejalan dengan visi Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey untuk menggenjot Kabupaten Minahasa sebagai destinasi sport tourism.
“Saya sangat bersyukur acara ini diselenggarakan di Danau Tondano. Minahasa Wakefest 2023 akan memberi dampak besar bagi masyarakat. Selain itu, eksposur internasionalnya. Tercatat sudah ada 84 peserta atlet yang ikut dari luar negeri,” kata Jemmy Kumendong.
Sebagai informasi, Minahasa Wakefest 2023 akan diikuti oleh 7 negara, yakni China, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Singapura, Taiwan, dan Thailand. Dengan demikian, acara ini secara tidak
langsung memajukan Danau Tondano dan Kabupaten Minahasa ke panggung internasional.
Tak hanya itu, Minahasa Wakefest 2023 juga akan menjadi bagian kerja sama antara Sulawesi Utara dan negara-negara Asia Pasifik. Hal ini karena Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, melalui Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara, telah membuka sejumlah penerbangan internasional
direct dari negara-negara Asia Pasifik ke Bandara Internasional Sam Ratulangi.
Menurut Kadispar Sulawesi Utara Henry Richard Williard Kaitjily, sejak 2001, maskapai penerbangan Scoot Tiger Air sudah memiliki jadwal penerbangan Singapura - Manado. Begitu pula China Airlines.
Kedua maskapai penerbangan itu memiliki jadwal penerbangan ke dan dari Manado sebanyak 4 kali seminggu. Kemudian, ada pula penerbangan langsung ke Manado dari Bandara Internasional Narita, Jepang.
“Konektivitas transportasi dari negara-negara peserta sudah pasti tersedia. Penerbangan dari negara-negara tersebut setiap Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. Setiap kedatangan itu selalu penuh. Dalam waktu dekat kami akan membuka penerbangan langsung pergi pulang Taiwan-Manado dengan Eva Air,” ujar Henry.