Parapuan.co - Setiap tahunnya, Hari Prematur Sedunia atau World Prematurity Day diperingati setiap 17 November.
Adanya Hari Prematur Sedunia ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko bayi lahir permatur atau bayi lahir dini.
Peringatan Hari Prematur Sedunia ini juga menjadi upaya untuk menyadarkan orang tua tentang penyebab dan cara mencegah bayi lahir prematur.
Berikut PARAPUAN merangkum beberapa hal yang perlu kamu tahu terkait kelahiran prematur.
Apa itu kelahiran prematur?
Kelahiran prematur adalah kondisi di mana bayi lahir sebelum usia kehamilan mencapai usia 37 minggu atau terjadi lebih awal.
Kondisi kelahiran prematur atau lahir dini bukan hanya berisiko pada kesehatan bayi namun juga ibu melahirkan.
Pada bayi, kelahiran prematur sangat berisiko, terlebih tubuhnya belum berkembang dengan sempurna.
Semakin cepat terjadinya kelahiran prematur maka semakin tinggi pula risiko bayi mengalami gangguan kesehatan.
Baca Juga: Bayi Prematur dan Berat Lahir Rendah Tingkatkan Risiko Stunting
Perlu diketahui bahwa kelahiran prematur terbagi menjadi empat kategori yakni:
1. Late preterm, lahir antara 34 dan 36 minggu.
2. Moderately preterm, lahir antara 32 dan 34 minggu.
3. Very preterm, lahir sebelum 32 minggu.
4. Extremely preterm, lahir sebelum 25 minggu.
Apa gejala kelahiran prematur?
Melansir dari laman Mayo Clinic, penting bagi orang tua menyadari apa saja gejala dan tanda kelahiran prematur, seperti:
- Ukurannya kecil, dengan kepala yang besar dibandingkan dengan badannya.
Baca Juga: Prematur hingga Autisme, Ini Dampak Polusi Udara Bagi Ibu Hamil
- Rambut halus yang menutupi sebagian besar tubuh.
- Suhu tubuh rendah, terutama sesaat setelah lahir di ruang bersalin.
- Kesulitan bernapas.
- Masalah pemberian makan.
Seperti diketahui, kelahiran prematur membawa risiko kesehatan pada bayi dan ibu.
Pada bayi, kelahiran prematur membuat mereka rentan mengalami masalah kesehatan seperti pertumbuhan yang buruk, kelumpuhan otak, hingga aliran darah abnormal pada jantung.
Sementara pada ibu melahirkan, bayi kelahiran prematur juga bisa menimbulkan kecemasan pada ibu yang akhirnya membuat mereka depresi pasca melahirkan.
Nah, Kawan Puan itu tadi beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang kelahiran prematur.
Untuk itu, lakukan pencegahan agar hal ini tidak terjadi ya!
Baca Juga: Hindari 4 Ucapan Ini Ketika Bertemu Orang Tua dengan Bayi Prematur
(*)