Parapuan.co - Kamu tentu tak asing dengan istilah honeymoon atau bulan madu.
Istilah honeymoon sendiri cukup melekat dengan pasangan baru yang melakukan liburan.
Nah, kalau istilah babymoon sendiri kamu pernah dengar belum nih?
Babymoon adalah istilah yang merujuk pada momen liburan bersama pasangan yang diambil selama masa kehamilan sebelum bayi lahir.
Tak jarang momen ini menjadi hal yang cukup dinantikan pasangan suami istri.
Tujuan utama babymoon sendiri adalah memberikan waktu dan ruang bagi pasangan untuk menghabiskan waktu berkualitas sebelum memiliki anak.
Perlu diketahui bahwa setelah memiliki anak kehidupan dan prioritas tentu akan bergeser.
Dengan memanfaatkan momen babymoon, pasangan bisa merayakan hubungan intim keduanya sebelum menjadi orang tua.
Nah, jika kamu dan pasangan akan merencanakan babymoon ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Dokter Bagikan 4 Tips Liburan untuk Ibu Hamil, Bawa Air Minum
Dilansir dari laman PinkVilla, mulailah dengan memilih destinasi yang sesuai dengan preferensi kamu dan pasangan.
Misal, apakah itu berada di tepi pantai yang tenang, di puncak, atau bahkan pedesaan yang menawarkan pemandangan cantik.
Saat melakukan babymoon, kamu juga bisa menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan santai sambil bergandengan tangan, menikmati lingkungan sekitar, atau bahkan sekadar memanjakan mata dengan pemandangan sekitar.
Kamu juga bisa melakukan perawatan seperti spa dan pijat yang menenangkan.
Pada dasarnya, babymoon juga menjadi momen untuk memberikan perhatian dan perawatan khusus untuk kesehatan fisik dan mental ibu hamil.
Kapan seseorang bisa pergi babymoon?
Ada banyak tempat bisa dikunjungi untuk babymoon, tetapi menentukan kapan juga sama pentingnya.
Waktu yang tepat untuk melakukan babymoon biasanya adalah pada trimester kedua kehamilan antara minggu ke-13 dan 28.
Baca Juga: Tips Merencanakan Babymoon agar Tetap Aman Selama Perjalanan
Periode ini sering disebut sweet spot karena pada saat itulah banyak perempuan hamil mulai merasa lebih baik.
Pada periode ini rasa mual di pagi hari dan kelelahan sering kali mereda.
Lebih lanjut, periode ini juga dinilai menjadi waktu yang lebih aman dan tepat untuk bepergian karena risiko komplikasi umumnya lebih rendah dibandingkan trimester pertama atau trimester ketiga kehamilan.
Pada trimester kedua, sebagian besar organ utama bayi sudah terbentuk, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang perjalanan yang memengaruhi perkembangannya.
Kawan Puan, itu tadi beberapa hal yang perlu kamu tahu tentang babymoon.
Jika kamu dan pasangan memutuskan untuk pergi babymoon ada baiknya jika kamu mengonsultasikan dengan dokter kandungan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah kondisi fisikmu dan janin stabil untuk melakukan perjalanan.
Nah, jadi destinasi mana nih yang bakal kamu jadikan tempat babymoon?
Baca Juga: 5 Tips untuk Ibu Hamil Sebelum Melakukan Perjalanan Naik Pesawat
(*)