Nada juga mengingatkan bahwa dalam menerapkan gaya hidup yang berkelanjutan, tak harus selalu membuat keputusan yang besar.
"Buat teman-teman di luar sana, enggak perlu merasa berkecil hati kalau enggak bisa melakukan perubahan besar. Karena perubahan kecil bisa berdampak luar biasa," ujarnya mengingatkan.
Adapun perubahan-perubahan kecil yang bisa dilakukan dalam rumah tangga adalah memilah sampah makanan, mematikan lampu kamar mandi saat tidak digunakan, memakai baju lungsuran alih-alih pakaian baru, membawa tumbler atau kotak makan sendiri saat bepergian, hingga mengantar anak sekolah menggunakan transportasi umum.
Menurutnya, penting untuk perempuan sebagai manager dalam rumah tangga berkomitmen untuk melakukan perubahan, karena jika tidak akan berdampak buruk bagi anak-anak kita sebagai generasi penerus.
"Nanti udah enggak ada tanah yang subur lagi, semua airnya tercemar. Maka dari itu kita perlu komitmen untuk memraktekan sustainable living itu tadi. Aku harus melakukan keputusan-keputusan baik sehari-hari, supaya masa depan anak juga lebih baik," jelas Nada.
Di sisi lain, ia juga mengingatkan bahwa melakukan sustainable living itu jangan mengharapkan hasil yang instan dengan kondisi lingkungan yang akan langsung berubah menjadi lebih baik.
"Kita itu sedang investasi. Kita investasi kebiasaan baik, tapi hasilnya di kemudian hari buat anak-anak kita," tambah Nada.
Lantas, bagaimana cara yang bisa kita lakukan untuk 'berinvestasi' melakukan kebiasaan-kebiasaan baik untuk lingkungan?
Berikut PARAPUAN berikan cara menyenangkan untuk mulai membiasakan diri menerapkan gaya hidup berkelanjutan dan ramah lingkungan.
Baca Juga: Tak Susah Dilakukan, Berikut Ini Cara Memulai Sustainable Living