Parapuan.co - Kanker paru-paru menjadi salah satu penyakit yang cukup mematikan.
Kanker paru-paru bahkan menduduki posisi ketiga jenis kanker terbanyak di Indonesia.
Di posisi pertama ada kanker payudara dan posisi kedua kanker serviks.
Meskipun kanker paru-paru lebih banyak menyerang laki-laki, bukan tidak mungkin jika perempuan juga terdiagnosis penyakit ini.
Dalam rangka Bulan Kesadaran Kanker Paru, PARAPUAN mengikuti webinar bertajuk "Setiap Detik, Setiap Jam, Setiap Hari, Setiap Tambahan Hari Esok Akan Sangat Berarti Untuk Pasien Kanker Paru dan Keluarganya" pada Jumat, (24/11/2023).
Menurut data dari Global Burden of Cancer Study (Globocan) tahun 2020, terdapat 34,783 kasus baru kanker paru di Indonesia, dan 30,843 penderita meninggal dunia.
Artinya, data tersebut menunjukkan bahwa kanker paru-paru menjadi penyebab kematian yang cukup tinggi dibandingkan dengan jenis kanker lainnya.
Lebih lanjut, diketahui pula bahwa lebih dari 70% pasien kanker paru di Indonesia merupakan usia produktif atau bahkan lebih muda.
Prof. dr. Elisna Syahrudin, PhD. SpP(K), Guru Besar Departemen Pulmonologi Kedoteran Respirasi FKUI dan Ketua Kanker Paru, Yayasan Kanker Indonesia menjelaskan gejala awal kanker paru mirip dengan masalah pernapasan pada umumnya.
Baca Juga: 4 Jenis Makanan yang Sebaiknya Dihindari Penderita Kanker Paru-Paru
Hal inilah yang akhirnya membuat penderita kanker paru terlambat mengetahui penyakit yang bersarang di dalam tubuhnya.
"Gejala kanker paru mirip dengan penyakit gangguan pernapasan pada umumnya, seperti batuk dengan atau tanpa dahak, batuk darah, sesak napas, suara serak, sakit dada, sulit menelan," ucap Prof. dr. Elisna Syahrudin.
Bukan itu saja, dr. Elisna juga memaparkan bahwa gejala yang lebih serius akan kanker paru yakni disertai benjolan pada leher.
"Terdapat benjolan pada pangkal leher, dan sembab di muka serta leher menjadi gejala awal kanker paru," tambahnya.
Jika seseorang mengalami gejala-gejala tersebut, jangan tunda waktu untuk melakukan konsultasi.
Membiarkan gejala-gejala tersebut dan menganggapnya remeh hanya akan membuat kondisi kian memburuk.
"Maka dari itu, jika mengalami gejala-gejala tersebut, wajib untuk langsung melakukan pemeriksaan mendalam dan segera ke dokter atau rumah sakit terdekat," tegasnya.
"Hindari diagnosis sendiri, dengan mengacu pada informasi yang tersebar di internet," ucap dr. Elisna lagi.
Baca Juga: Sering Terlewat, Ini Gejala Awal Kanker Paru-Paru yang Perlu Diwaspadai
Dari apa yang disampaikan oleh dr. Elisna, penting bagi setiap orang untuk memeriksakan diri dan waspada dengan gejala kanker paru-paru.
Hada Kusumonegoro, putri Indro Warkop sekaligus caregiver mendiang ibunya menyadari beberapa gejala awal kanker paru.
Dalam kesempatan yang sama, perempuan yang akrab disapa Hada ini menyebut jika sang ibu mengalami batuk yang tak kunjung sembuh.
"Jadi mami itu batuk sudah enam bulan dan enggak sembuh-sembuh," kata Hada.
Karena gejala tersebut, akhirnya Hada meminta mendiang ibunya untuk melakukan pemeriksaan hingga didagnosis menderita kanker paru.
Kawan Puan, itu tadi penjelasan terkait pentingnya menyadari berbagai gejala kanker paru-paru.
Mulai dari masalah pernapasan, kesulitan menelan, hingga wajah yang sembab.
Jika kamu atau kerabat mengalami gejala tersebut, segela lakukan pemeriksaan ke dokter untuk mendapatkan diagnosis pastinya dan pengobatannya.
Jaga selalu kesehatanmu dan orang-orang tersayang ya, Kawan Puan!
Baca Juga: 5 Manfaat Berenang bagi Kesehatan Paru-Paru hingga Postur Tubuh
(*)