Untuk bisa ke sana, orang harus menempuh perjalanan darat dari Borong selama 3 jam, dan separuh perjalanannya harus melewati medan yang rusak.
Namun meski akses ke sekolah begitu berat, nyatanya Veronika bisa membuktikan kalau sekolahnya layak dan mampu bersaing dengan sekolah di kota.
Veronika dianggap sangat aktif karena sering mengikuti pelatihan di daerah maupun nasional untuk kemajuan sekolahnya.
Ia bahkan pernah menjadi salah satu Guru Penggerak yang aktif melaporkan aktivitas di sekolah.
Veronika sendiri adalah lulusan jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan Mataram di Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Dengan ilmunya, ia berharap bisa berbagi dan mengajari siswa di kampungnya bahasa Inggris.
Meski kini ia jadi Kepala Sekolah yang tidak mengajar rutin seperti guru kelas, Veronika selalu memanfaatkan kelas kosong untuk memotivasi siswa-siswanya.
”Zaman sekarang, guru tidak boleh berjarak dengan murid. Terus beri perhatian agar murid merasa nyaman,” ucap Veronika.
Wah sungguh menginspirasi ya Kawan Puan kisah Veronika ini. Semoga bisa menginspirasimu di Hari Guru Nasional ini.
Baca Juga: Tribuana Desy Ariyanti, Srikandi Untuk Negeri Berdayakan Perempuan Lewat Kraosan
(*)