Parapuan.co - Kawan Puan, anak-anak harus diajarkan tentang mengenali bagian-bagian tubuhnya.
Terutama mengenai bagian mana yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Hal ini perlu jadi perhatian orang tua karena sentuhan fisik dapat menjadi awal terjadinya kekerasan terhadap anak.
Sentuhan fisik tersebut bisa mengarah pada kekerasan, semisal memukul atau menampar.
Bisa juga mengarah pada kekerasan seksual terhadap anak. Oleh karenanya kamu harus waspada.
Salah satu cara yang bisa kamu lakukan ketika mengajarkan anak tentang batasan bagian tubuhnya, yaitu melalui lagu.
Mengutip laman resmi Kementerian Agama Republik Indonesia, ada lagu yang dapat kamu perdengarkan pada anak sejak mereka sudah dapat bicara.
Lagu itu bertajuk "Mengenal Sentuhan" ciptaan Sri Seskya Situmorang yang menjelaskan tentang sentuhan boleh dan sentuhan tidak boleh.
Lagu ini pernah dinyanyikan oleh Penasehat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama, Eny Retno Yaqut pada sebuah acara di Kemenag tahun 2022 lalu.
Baca Juga: Marak Terjadi, 5 Cara Mencegah Kekerasan pada Perempuan di Bawah Umur
Lirik Lagu "Mengenal Sentuhan" Ciptaan Sri Seskya Situmorang
Berikut ini lirik lagu "Mengenal Sentuhan" yang diciptakan oleh Sri Seskya Situmorang:
Sentuhan boleh, sentuhan boleh
Kepala tangan kaki
Karena sayang, karena sayang, karena sayang
Sentuhan tidak boleh, sentuhan tidak boleh
Yang tertutup baju dalam
Hanya diriku, hanya diriku
Yang boleh menyentuh
Baca Juga: Tak Boleh Asal, Ini Tips Potty Training untuk Anak Laki-Laki Vs Perempuan
Eny Retno Yaqut menambahkan, lagu adalah salah satu metode mengedukasi mereka tentang pentingnya menjaga diri.
"Salah satu ikhtiar yang kita lakukan untuk melindungi anak-anak adalah terus concern menggalakan edukasi kepada anak-anak," ujar Eny kala itu di sebuah sekolah TK di Bogor, Jawa Barat.
Menurutnya, sangat penting mengingatkan anak-anak dengan mengenalkan bagian anggota tubuh mana yang boleh disentuh dan mana yang tidak boleh disentuh oleh orang lain.
Eny menjelaskan kalau langkah edukatif lewat lagu ini dapat menghindarkan anak dari kekerasan seksual.
"Edukasi semacam ini harus dilakukan sesering mungkin oleh guru dan orang tua," tutur Eny.
"Lewat lagu atau hal lainnya kita dapat mengingatkan dan mengajarkan kepada anak-anak untuk menjaga diri," tambahnya.
Lebih lanjut, Eny juga berpesan pada para orang tua agar memberikan pendidikan seks kepada anak sedini mungkin.
Pendidikan seks bukanlah sesuatu yang tabu asalkan diajarkan dengan cara yang tepat dan bijak sesuai usia anak.
Itulah tadi cara mengajarkan anak mengenal batasan bagian tubuhnya, antara yang boleh dan tidak boleh disentuh orang lain. Semoga bermanfaat!
Baca Juga: 5 Cara Membicarakan Kesehatan Reproduksi Perempuan pada Anak
(*)