Cerita Tri Buana Desy Owner Kraosan Tertantang Atasi Masalah Sosial di Indonesia

Arintha Widya - Sabtu, 2 Desember 2023
Tri Buana Desy owner bisnis lokal Kraosan
Tri Buana Desy owner bisnis lokal Kraosan dok. Tri Buana Desy

Parapuan.co - Di Indonesia, ada banyak perempuan hebat yang dengan talentanya berhasil memberdayakan sesama.

Satu di antara banyaknya Srikandi untuk Negeri ini adalah Tri Buana Desy Ariyanti, yang lewat usahanya bernama Kraosan bisa bermanfaat untuk masyarakat di Magelang, Jawa Tengah.

Perlu Kawan Puan ketahui, Desy membuka bisnis Kraosan setelah dirinya lulus dari Monash University, Australia.

Setelah menyelesaikan studi, Desy tertantang untuk pulang kembali ke desanya dan membangun negeri.

Untuk itu, rasanya Tri Buana Desy Ariyanti layak menjadi salah satu Srikandi untuk Negeri bagi semua perempuan di mana pun berada.

Pasalnya, perempuan yang akrab disapa Desy ini mendirikan Kraosan demi memberdayakan ibu dan anak-anak perempuan di Magelang.

Hal tersebut dilatarbelakangi keprihatinannya mendapati fakta tingginya angka pernikahan dini, kemiskinan, dan stunting di Magelang.

Namun, rupanya jauh sebelum Kraosan dan usaha untuk menekan angka pernikahan dini di Magelang, Desy punya visi lain yang mendorongnya mengambil langkah seperti disebut di atas.

Apa itu? Berikut visi Tribuana Desy Ariyanti dalam misi pemberdayaan yang dilakukan yang diungkap di "Sharing Srikandi untuk Negeri: Bantu Sesama, Sukseskan Usaha", live di Instagram Cerita Parapuan, Jumat, (1/12/2023).

Baca Juga: 3 Perempuan Prasejahtera di Surabaya Ini Raih Penghasilan Tambahan dengan Jadi MUA

Memahami Masalah Sosial di Indonesia saat Kuliah di Luar Negeri

Saat menempuh pendidikan di Australia, Desy mengaku justru semakin banyak belajar tentang masalah sosial di Indonesia.

Sewaktu di Monash University, Tri Buana Desy Ariyanti belajar mengenai topik yang sangat khusus mengenai usaha kecil.

Bahkan, studinya kala itu mengusung tema "Overcoming The Barrier of Small Enterprises in Indonesia".

Dalam tema tersebut, ia belajar banyak mengenai bagaimana mengatasi tantangan usaha kecil di Indonesia, dalam hal ini UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).

"Waktu itu saya ibaratkan melihat Indonesia seperti melihat akuarium. Ketika kita melihat sesuatu di dalam akuarium dari luar, itu lebih terlihat utuh dibandingkan ketika kita lihat dari dalam," tutur Desy.

"Di saat itu pula saya jadi punya banyak pertanyaan. Oh, pejabat-pejabat itu sebenarnya sudah pernah ke luar negeri dan melihat kemajuan, tapi kenapa susah diterapkan di Indonesia," imbuhnya.

"Padahal, itu tuh manfaatnya banyak untuk warganya," kata Desy lagi dalam sesi "Sharing Srikandi untuk Negeri: Bantu Sesama, Sukseskan Usaha" live di Instagram Cerita Parapuan.

Melihat Indonesia dari sudut pandang tadi, Desy merasa dirinya sebagai orang Indonesia bisa membawa perubahan walau sangat kecil.

Baca Juga: Perempuan, Ini Pentingnya Memperoleh Akses Perguruan Tinggi untuk Meningkatkan Kualitas Diri

Srikandi untuk Negeri, Berdampak pada Negara

Tribuana Desy Ariyanti menilai bahwa permasalahan di Indonesia yang sangat kompleks ini memberikan peluang solusi yang bisa dilakukannya sebagai individu.

Ia berusaha menjadi jembatan antara permasalahan dengan solusinya, dengan menerapkan pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya di luar negeri.

"Secara individu saya tertantang. Saya bertanya ke diri sendiri, whats the point of all of this?" kenang Desy.

"Saya udah ke luar negeri, belajar tentang Indonesia, belajar culture berbagai daerah. Apa ya, yang bisa saya lakukan sebagai individu?" katanya.

Pertanyaan itulah yang kemudian membuatnya melakukan riset tentang masalah sosial di desa asalnya di Magelang.

Mendapati persoalan pernikahan dini yang disebabkan oleh kemiskinan, ia akhirnya memberdayakan ibu-ibu rumah tangga agar memperoleh pendapatan dan bisa menyekolahkan anak-anak mereka.

Sebelum mendirikan Kraosan, ia terlebih dulu membangun bisnis Raos Magelang yang bergerak di bidang kuliner, yakni berjualan pothil (makanan khas Magelang).

Sayangnya, setelah itu pandemi Covid-19 melanda. Bisnis Desy berubah menjadi usaha hampers.

Penjualan hampers yang dikemas dengan besek rupanya menarik perhatian konsumen yang jatuh cinta dengan wadah dari bambu tersebut.

Akhirnya Desy beralih dari bisnis kuliner Raos Magelang, menjadi kerajinan bambu bernama Kraosan.

Wah, keren sekali perjalanan Desy sang Srikandi untuk Negeri yang tertantang untuk memberikan dampak pada negeri sampai memberdayakan perempuan di desanya, ya.

Baca Juga: Jadi Ibu Sekaligus Perempuan Bekerja, Begini Cara Amaryllis Esti Wijono Jalani Perannya

(*)

Penulis:
Editor: Linda Fitria