Parapuan.co - Dikenal sebagai kampus desain kenamaan di Tanah Air, LaSalle College Jakarta kembali mencetak desainer-desainer muda generasi baru yang bertalenta.
Talenta-talenta tersebut dibuktikan dari karya-karya terbaik mahasiswanya yang dipamerkan dalam sesi acara Creative Show LaSalle College Jakarta.
Ini merupakan acara tahunan LaSalle College Jakarta untuk menunjukkan karya-karya terbaik mahasiswa lewat Fashion Show dari jurusan Fashion Design, serta Pameran Portofolio dari jurusan Fashion Business, Interior Design, Graphic Design, Photography, Game Art & Design dan Artistic Make-Up.
Di tahun ini, LaSalle College Jakarta mengangkat tema “Equilibrium”, yang memiliki makna kompleks sebagai suatu keseimbangan.
Tema ini dipilih sebagai bentuk cerminan kesinambungan karya lintas-disiplin dari mahasiswa dalam ekosistem kreatif LaSalle College Jakarta.
Di sisi lain, tema ini jgua merupakan bentuk aspirasi LaSalle College Jakarta untuk bekerja mengembangkan ekosistem kreatif, serta menumbuhkan gagasan dan ide kreatif baru.
Seperti dijelaskan oleh Sinta Djiwatampu, Program Director Fashion Design LaSalle College dalam acara press conference di Senayan City, Jakarta (8/12/2023), bahwa total ada 150 koleksi karya terbaik dari para mahasiswa.
Ratusan karya ini dikemas dalam konsep kearifan lokal dengan mengedepankan wastra nusantara dari berbagai daerah yang kaya budaya.
Mulai dari songket Palembang, batik Jambi, kain Sumba, kain tenun ikat Dayak, kain tenun Endek dari Bali, hingga kain tenun gedog Tuban.
Baca Juga: Lulusan LaSalle College Jakarta Hadirkan Karya yang Gabungkan Budaya Indonesia
"Dalam rentang waktu 1,5 hingga dua tahun, kita coba mengeksplor wastra yang ada. Wastra kita sangat kaya, tidak akan pernah ada habisnya. Kita ingin mengelola wastra ini dengan cara yang lebih mudah digunakan, yang lebih ready to wear," jelas Sinta lagi.
Maka, dalam fashion show ini, wastra-wastra nusantara tersebut disulap dalam berbagai kategori busana, mulai dari ready to wear untuk perempuan dan laki-laki, ready to wear deluxe, hingga couture.
"Selain menggunakan wastra nusantara, karya-karya ini juga memakai material natural yang ramah lingkungan. Misalnya pewarnanya alam," jelas Sinta lagi.
Tak hanya itu, para mahasiswa juga diberikan kebebasan untuk menganbil inspirasi dari budaya dalam dan luar negeri.
Misal saja, karya para mahasiswa mengombinasikan desainnya dengan unsur asing, misal seperti budaya India pada siluet maupun aksesori yang digunakan.
Beberapa lainnya juga menggunakan patches yang menggambarkan bentuk-bentuk rumah yang ada di Amsterdam, Belanda.
Selain itu, tahun ini LaSalle College International (LCI) Education juga memperkenalkan wajah barunya dengan menekankan penekanan pada warna-warna cerah dan desain yang modular.
Ini untuk mewakili adaptabilitas dan semangat dinamis LCI Education dan LaSalle College Jakarta untuk menumbuhkan bakat-bakat terbaik di sektor kreatif.
Baca Juga: Dukung UMKM Wastra dan Kriya, KemenKopUKM Akan Gelar Cerita Nusantara 2023
Rebranding tersebut memiliki korelasi yang kuat dengan tema acara “Equilibrium” yang mencerminkan kebersamaan dalam ekosistem kreatif dengan pendekatan multidisiplin.
Hal tersebut sejalan dengan nilai brand LaSalle College Jakarta yang selalu mengutamakan kolaborasi dan adaptabilitas.
Ini juga direpresentasikan berbagai ikon dan elemen bentuk yang berbeda, terbuka untuk berbagai interpretasi.
Seperti yang disampaikan oleh Hariyadi Sukamdani, Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Desain LaSalle, bahwa ini menunjukkan bahwa mahasiswa LaSalle College Jakarta memiliki potensi yang baik.
"Ini potensi besar talentanya yang sangat dibutuhkan industri, yang sekarang kita coba buktikan adalah bahwa anak-anak ini diprepare agar siap bekerja (melalui karya terbaik)," jelasnya.
(*)